Merdeka.com - Perusahaan penyedia jasa energi PT Elnusa Tbk tertarik merambah sektor bisnis biodiesel. Rencananya, bisnis itu akan mulai digarap tahun ini. Langkah ini diyakini sebagai bagian dari strategi pengembangan bisnis.

Vice President of Business Development Elnusa Sri Nirbito mengatakan, pihaknya membutuhkan dana sekitar USD 10 juta hingga USD 15 juta untuk membangun satu pabrik pengolahan biodiesel. Tetapi, rencana tersebut masih dalam pembahasan.

"Masih ada beberapa step pengembangan. Kita masih rencanakan akan ke mana dulu," ujar Sri di Jakarta, Senin (10/3).

Untuk masuk ke bisnis biodiesel, jelas Sri, pihaknya akan menempuh langkah akuisisi pabrik untuk menjamin ketersediaan pasokan Crude Palm Oil (CPO). Menurut dia, langkah ini lebih efisien daripada harus membangun pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi CPO.

"Perusahaan biodiesel butuh waktu sekitar satu tahun untuk membangun pabrik," ungkap dia.

Namun demikian, Sri tidak dapat menerangkan berapa kapasitas biodiesel yang ditarget akan dihasilkan. Dia hanya berharap, tahun ini rencana tersebut dapat terealisasi.

"Saya harapkan tahun ini mungkin bisa berkontribusi pada penyediaan biodiesel," pungkas dia.