Ekspor bambu Indonesia menempati peringkat tiga dunia
Merdeka.com - Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor produk bambu terbesar dunia. Tercatat Indonesia menempati peringkat tiga dunia. Sebagai negara pengekspor produk bambu dengan pangsa pasar 7 persen dan nilai ekspor terbesar USD 490 atau sekitar Rp 6 Triliun.
Menurut Direktur Bina Usaha Perhutanan Sosial dan Hutan Adat, Masyhud, peringkat pertama masih ditempati oleh China yang menguasai 40 persen pangsa pasar dunia dengan nilai USD 2,667 M atau Rp 32 Triliun. Sementara di peringkat kedua adalah Uni Eropa (UE) dengan pangsa 8 persen dan nilai ekspor USD 594,000.
Dia menjelaskan untuk ekspor produk bambu dari Indonesia ini merupakan produk setengah jadi dan produk jadi. Dia mencontohkan untuk produk-produk jadi yang diekspor seperti aneka kerajinan, furniture, dan beragam jenis alat musik
"Sementara ini angka ekspor kita sekitar Rp 6 triliun. Sebagian besar produk dipasarkan ke negara-negara Eropa, Amerika dan Amerika Latin ," ujar Masyhud kepada Merdeka Bandung, Selasa (24/11)
Masyhud mengatakan potensi tanaman bambu di Indonesia sangat melimpah. Hampir sebagian besar daerah di Indonesia memiliki hutan-hutan bambu.
"Jawa, Bali, Sulawesi Selatan itu produksi bambunya sangat besar. Luasannya ada sekitar 5 juta hektar," kata dia.
Untuk memaksimalkan potensi bambu di Indonesia. Pihaknya memiliki sejumlah program untuk memaksimalkan potensi bambu yang ada. Seperti kegiatan penanaman dan pendampingan untuk meningkatkan dari sisi kualitas sehingga bernilai tambah.
"Seperti di Bali dan Fores ada kita ada kegiatan pengembangan bambu. Tak hanya itu kita punya litbang yang akan memberikan pendampingan untuk meningkatkan kualitas dari sisi teknologinya," ujarnya.
Jawa Barat sendiri merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi bambu yang luar biasa. Tak hanya soal penanamannya saja tetapi pengembangannya pun sudah sangat maju jika dibandingkan dengan daerah lain.
"Jadi Jawa Barat ini sebetulnya luar biasa. Tak hanya dalam bentuk tanamannya saja tetapi juga pengembangan sudah sangat maju. Hal ini bisa dilihat dari produk-produk yang dihasilkan beraneka ragam," kata Masyhud.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaEkspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar
Nilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya
BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaTujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya
Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca Selengkapnya10 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia
Setiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca Selengkapnya