Ekspansi bisnis, BTN bangun kantor cabang syariah di Banda Aceh
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menambah ekspansi bisnisnya melalui perluasan jaringan syariah di Indonesia. BTN pun membangun kantor cabang syariah ke 23 di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam.
Saat ini bisnis syariah di Bank BTN masih sebagai Unit Usaha Syariah (UUS). Pertumbuhan bisnis UUS Bank BTN sangat menggembirakan di tengah persaingan bisnis perbankan berbasis syariah secara nasional.
"Kami masih terus akan mengembangkan bisnis UUS ini sampai tiba saatnya untuk melakukan spin off. Pembukaan UUS di Banda Aceh adalah strategi bisnis yang dilakukan perseroan untuk meningkatkan pertumbuhan UUS Bank BTN," ujar Direktur Utama BTN Maryono di Jakarta, Selasa (21/6).
Menurutnya, prospek bisnis perbankan syariah Provinsi NAD sangat besar. Berdasarkan data per Desember 2015, pangsa pasar aset perbankan syariah terhadap total aset perbankan secara umum di Aceh relatif lebih besar, yaitu 12,88 persen.
"Sementara pangsa pasar syariah terhadap perbankan nasional tercatat hanya 4,86 persen," jelasnya.
Hal tersebut menunjukkan masyarakat di Provinsi Aceh telah merespons dengan baik bisnis perbankan syariah. Ditambah dengan kebijakan dari OJK dan dukungan dari pemerintah daerah dalam mendukung perkembangan bisnis perbankan syariah, akan memberikan nilai tambah terhadap bisnis syariah di wilayah ini.
"Kami optimistis pembukaan kantor cabang BTN Syariah di wilayah ini selain akan memberikan kontribusi juga ikut serta menumbuhkan ekonomi di wilayah ini, dan akan meningkatkan bisnis syariah Bank BTN," imbuhnya.
Maryono berharap BTN Syariah Banda Aceh akan dapat memberikan kontribusi terhadap program sejuta rumah yang digalakkan pemerintah. Walau potensi kredit cukup tinggi yang diberikan BTN konvensional di wilayah ini, namun BTN yakin peluang dalam pembiayaan syariah masih tinggi.
Dalam tiga tahun terakhir pembiayaan yang diberikan UUS Bank BTN telah tumbuh sebesar 37,80 persen. Pertumbuhan ini lebih tinggi jika dibanding pertumbuhan KPR secara nasional yang hanya tumbuh 16,88 persen.
BTN sebagai induk akan memperkuat permodalan UUS melalui penyertaan modal yang direncanakan dalam satu-dua tahun ke depan sehingga jumlah penyertaan ini akan meningkat dua kali lipat. Penambahan modal bisa dilakukan dengan mengalokasikan sebagian keuntungan UUS dan atau melalui penambahan modal dari strategis investor/partner baik dari dalam maupun luar negeri. Pihaknya tetap mempunyai rencana untuk melakukan spin off UUS sejalan dengan roadmap Kementerian BUMN tentang pembentukan dan status usaha bank syariah.
"Termasuk dalam hal ini peraturan OJK tentang kewajiban melakukan spin off. Tahun 2018 atau paling cepat semester II tahun 2017, kami berharap sudah dapat melakukannya," pungkas Maryono.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan aset BTN Syariah tersebut juga mencatatkan rekam jejak yang cemerlang.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertumbuhan aset BTN Syariah sebesar Rp54,3 triliun pada 2023.
Baca SelengkapnyaKeuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaAdanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaVolume lalu lintas transaksi di GT Cileunyi pun meningkat 15,59 persen.
Baca SelengkapnyaSesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca Selengkapnya