Ekonomi Tak Menentu, Masyarakat Takut Ajukan Pinjaman untuk Modal Usaha
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyebut bahwa banyak masyarakat menolak saat ditawarkan pinjaman untuk menambah modal usaha. Mereka menolak karena melihat kondisi ekonomi masih tak menentu dan enggan menambah beban baru.
"Rata-rata mereka belum mau ambil pinjaman baru, melakukan top up karena ekonomi masih lesu dan enggak mau kena beban," kata Teten dalam video konferensi, Jakarta, Senin (29/6).
Padahal kata Teten, jika masyarakat mengajukan penambahan pinjaman atau membuat pinjaman baru, pemerintah memberikan relaksasi bunga kredit selama 6 bulan sampai 1 tahun. Hal ini sebagai upaya pemerintah memberikan dukungan kepada masyarakat dalam memulai kembali roda ekonomi.
Namun para pelaku usaha UMKM memilih mendapatkan keringanan kredit ketimbang mengajukan pinjaman baru. "Mereka lebih suka mendapatkan relaksasi dan tambahan modal baru," ungkap Teten.
Kementerian Koperasi dan UKM bersama dengan Kementerian Keuangan untuk memberikan restrukturisasi kredit senilai Rp 1 triliun. Dana ini nantinya akan dikelola oleh Lembaga Pembiayaan Dana Baru (LPDB) untuk merestrukturisasi kredit koperasi simpan pinjam.
Daftar Program Relaksasi
Menurut catatan, saat ini terdapat 266 koperasi simpan pinjam yang bisa mendaftarkan program relaksasi dan tambahan modal kerja baru. Tetapi hanya ada 40 koperasi simpan pinjam yang ditargetkan menerima restrukturisasi. Sebab 40 koperasi simpan pinjam ini sudah terhubung dengan LPDB.
Meski program ini baru sampai pada tahap kesepakatan, tetapi programnya sudah berjalan. Sebab LPDB memiliki sedikit dana yang bisa digunakan untuk program tersebut.
"Jadi sekarang koperasi simpan pinjam bisa akses pembiayaan sampai Rp100 miliar. Paling rendah kemarin Rp50 miliar sampai Rp100 miliar," kata Teten.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaSisi Lain Addin Jauharudin Ketum GP Ansor, Sangat Suka Ngobrolin Masalah Ekonomi karena Alasan Ini
Di kalangan pemuda NU, sosoknya dikenal dengan gagasan pengembangan ekonomi
Baca SelengkapnyaDorong Pelaku UMKM Tembus Pasar Internasional, Perbankan Ciptakan Wadah untuk Menetaskan Bisnis Potensial
Pelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI
Abidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca SelengkapnyaIstri Nekat Bikin Usaha saat Suami di-PHK, Modal Rp50.000 dan Kini Punya 14 Karyawan dengan Omzet Rp150 Juta
Setelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran: Saat Pandemi, UMKM Jadi Penggerak Ekonomi yang Terganggu
UMKM adalah salah satu pilar ekonomi kerakyatan yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnya