Ekonomi RI Bisa Kembali Normal Jika Vaksin Corona Sudah Ditemukan
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Hippindo Haryanto Pratantara mengatakan, pembukaan mal bisa memberikan efek ke perekonomian Indonesia setelah lumpuh akibat virus corona. Meski demikian, hal itu tidak serta merta membuat perekonomian berjalan secara normal, sampai vaksin benar-benar ditemukan dan dipasarkan secara luas.
Dia menjelaskan, efek domino dibukanya mal salah satunya pada penyerapan tenaga kerja, setelah sektor usaha tersebut menutup operasionalnya selama masa pandemi corona. Seperti karyawan tenant atau toko, penjaga pintu masuk parkir, hingga petugas kebersihan akan kembali bekerja jika Pemerintah memutuskan pusat perbelanjaan boleh beroperasi kembali.
"Dengan mal dibuka, para tenant di dalam mal dan karyawannya bisa bekerja kembali, dan jumlahnya tentu cukup besar dalam satu mal. Efeknya cukup besar dari dua sisi, baik dari pihak mal sendiri dan penyewa," kata Haryanto dikutip Antara, Jumat (29/5).
Selain itu, ketika mal dibuka juga turut berimbas pada bertumbuhnya perekonomian di sekitar mal, seperti warung makanan. Warung makanan akan kembali berusaha untuk melayani para karyawan saat makan siang dan jam kerja. Selain warung makanan, penyedia tempat tinggal seperti kos dan kontrakan juga akan kembali tumbuh usahanya.
Sektor transportasi, khususnya yang berbasis aplikasi juga akan kembali bergeliat dengan bertambahnya trafik perjalanan menuju dan dari mal. "Saat mal dan restoran di dalamnya sudah beroperasi kembali, orang juga mulai order makanan lagi. Adanya trafik ke mal juga membuat masyarakat mulai order Go-car atau Grabcar lagi," kata Haryanto.
Dia menambahkan, sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga akan kembali hidup, baik pelaku UMKM yang memiliki toko dan menjual produknya, maupun pelaku UMKM yang berperan sebagai pemasok.
Dengan tatanan normal baru, kesadaran masyarakat diharapkan untuk menjalankan protokol kesehatan secara tertib, sehingga kekhawatiran akan dibukanya mal terhadap penyebaran COVID-19, bisa dihindari. Rencana Pemerintah untuk kembali membuka mal sebagai upaya menggerakkan roda perekonomian, dinilai sebagai cara yang paling aman, dibandingkan pasar komersial lainnya, seperti pasar tradisional.
Pusat perbelanjaan modern dengan ruang yang lebih luas, tentunya memudahkan diterapkan jaga jarak atau "physical distancing" antar pengunjung. Selain itu, para tenant dan karyawannya juga lebih profesional dan teredukasi untuk menjalankan protokol kesehatan COVID-19.
Terkendala Izin Gubernur
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan menyatakan, jadwal pembukaan operasional mal di ibukota masih belum pasti. Sebab, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih enggan mengizinkan beroperasinya mal di tengah pandemi Covid-19.
"Pemberitaan mal yang dibuka pada 5 Juni 2020 masih belum pasti. Saya juga bingung, kok masih belum ada izin Gubernur," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com, Kamis (28/5).
Menurutnya, APPBI akan kooperatif mengikuti kebijakan Anies yang masih belum mengizinkan mal beroperasi saat aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih berlaku. Selain itu, pihaknya juga tak ingin menyalahi prosedur yang telah ditetapkan orang nomor satu di ibukota tersebut.
"Gimana dong, kalau gubernur enggak ngasih izin. Mal kan tidak mungkin maksa buka," jelasnya.
Meski begitu, Stefanus mengaku mayoritas pebisnis di pusat perbelanjaan Jakarta telah siap menerapkan aturan new normal. Bahkan, pihaknya terus mempelajari berbagai referensi dari pusat perbelanjaan di mancanegara terkait mekanisme new normal di tengah pandemi ini.
"Mall sudah siap siap untuk new normal. Tinggal nunggu izin gubernur atau konfirmasi (pembukaan)," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaSilaturahmi ke Kader, Mardiono: Upaya Percepatan Perekonomian Rakyat
Mardiono mengaku akan memperjuangkan banyak hal di Bangka Belitung khususnya terkait pelabuhan.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca Selengkapnya