Ekonomi melambat karena ambisi besar pemerintah Jokowi-JK
Merdeka.com - Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan terjadinya perlambatan ekonomi di kuartal I 2015. Ekonomi hanya tumbuh 4,71 persen, jauh lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 5,2 persen.
Bersamaan dengan tak maksimalnya kinerja perekonomian nasional, hembusan isu perombakan atau reshuffle kabinet semakin kencang. Apalagi beberapa pihak menilai tim ekonomi Jokowi-JK tidak maksimal dalam bekerja. Reshuffle kabinet diyakini bukan solusi utama memburuknya kinerja ekonomi.
"Reshuffle kewenangan Jokowi. Harus diidentifikasi perlambatan ekonominya. Banyak faktor eksternal. Yang pasti kalau ada perlambatan ekonomi dunia, faktor governance expenditure, kalau pemerintah tidak merecoki daya beli masyarakat baseline 5 persen," ujar Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (6/5).
Persoalan utama dari kondisi ekonomi saat ini adalah turunnya konsumsi masyarakat. Kondisi ini tidak lepas dari ambisi pemerintah mengejar ruang fiskal dengan menelurkan kebijakan pencabutan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium.
Sektor industri yang diharapkan bisa bergerak ternyata terhambat kebijakan kenaikan tarif listrik.
"Wajar saja bila kinerja perusahaan tekstil dan lainnya yang sangat bergantung dengan listrik langsung mencatatkan kinerja buruk. Harusnya pemerintah menyetel keseimbangan, memikirkan setiap kebijakan ekonomi supaya punya desain komprehensif. Jangan ambisi saja dapatkan ruang fiskal," jelas dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi soal Kemungkinan Reshuffle Lagi: Kalau Diharuskan, Kenapa Tidak?
Jokowi mengatakan, bila ada kebutuhan perubahan kabinet, dirinya akan melakukan reshuffle.
Baca SelengkapnyaMensesneg Pratikno Bantah Kabar Ada Menteri Mundur dari Kabinet
Pratikno membantah Jokowi akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya
Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKabinet Jokowi Diterpa Isu Para Menteri Mundur
Kabarnya karena perbedaan kutub politik di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab Isu Menterinya Mundur dari Kabinet: Namanya Bulan Politik
Menurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaBertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca Selengkapnya