Ekonom Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,5 Persen Sepanjang Tahun 2021
Merdeka.com - Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 bisa mencapai 3,5 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding proyeksi International Monetary Fund (IMF) yang hanya 3,2 persen.
"Secara umum, revisi ke bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 3,9 persen ke level 3,2 persen, mempertimbangkan penyebaran varian delta pada kuartal III , sehingga membatasi pemulihan ekonomi," kata Josua Pardede kepada Liputan6.com, Kamis (14/10).
Dia melihat, dampak dari pembatasan mobilitas cukup mempengaruhi kinerja ekonomi pada kuartal III-2021, terutama pada bulan Juli hingga pertengahan Agustus atau pada saat terjadi pembatasan mobilitas ketat (PPKM Darurat).
Menurutnya, berbagai indikator sektoral pada saat pembatasan tersebut mengalami kontraksi seperti PMI IHS Market, penjualan semen, penjualan kendaraan, penjualan listrik, dan berbagai indikator lain.
Namun, pada pertengahan Agustus hingga akhir September, perekonomian telah kembali rebound dengan membaiknya berbagai indikator tersebut.
"Menurut perhitungan kami, ekonomi kuartal III-2021 masih dapat tumbuh mengingat dari pertengahan Agustus hingga akhir September, perekonomian telah kembali ke jalur pemulihan," ujarnya.
Selain itu, perhitungan PDB kuartal III-2021 juga masih diuntungkan efek low-base akibat ekonomi kuartal III-2020 yang saat itu masih terganggu efek awal pandemi Covid-19.
"Pada kuartal IV kami perkirakan ekonomi akan kembali tumbuh sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi. Pada awal Oktober ini data awal yang menunjukkan tanda awal pemulihan adalah pulihnya mobilitas dari data Google Mobility index untuk beberapa segmen yang sudah kembali mendekati level pra-pandemi," katanya.
Dengan demikian, jika tidak ada lagi pembatasan ketat dan jumlah kasus baru Covid-19 tetap berada di level rendah seiring dengan peningkatan laju vaksinasi, dia optimis pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV akan lebih baik dibandingkan kuartal III.
Momen Natal
Di samping itu, menurutnya terlebih lagi akan ada momen Natal dan Tahun Baru yang biasanya meningkatkan laju konsumsi masyarakat. Kendati demikian, untuk industri pengolahan pada kuartal III, dia memang melihat akan ada tekanan karena dampak dari pembatasan mobilitas ketat yang dilakukan.
"Namun, kondisi ini kami nilai masih lebih baik dibandingkan dengan kondisi kuartal III-2029 sehingga pada Kuartal IV-2021 secara yoy masih berpotensi tumbuh. Dan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakan akan berada dalam kisaran 3-3,5 persen," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaDia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca Selengkapnya