Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekonom ini tak yakin tax amnesty bisa pulangkan dana ke Indonesia

Ekonom ini tak yakin tax amnesty bisa pulangkan dana ke Indonesia Ilustrasi Mafia Pajak. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meyakini pembahasan Rancangan Undang-Undang Pengampunan Pajak atau tax amnesty akan rampung bulan Juni 2016 agar implementasinya bisa dilakukan awal Juli 2016.

Dalam implementasinya, kebijakan tax amnesty akan ada repatriasi yakni dana orang Indonesia yang parkir di luar negeri dibawa masuk ke sistem keuangan dalam negeri. Pemerintah optimistis dana repatriasi yang masuk akan mencapai Rp 1.000 triliun.

Ekonom PT Bank Permata, Joshua Pardede justru pesimistis target repatriasi bisa tercapai. "Potensi repatriasi saya agak pesimis," kata Joshua di Tangerang, Banten, Sabtu (28/5).

Opsi deklarasi, lanjut Joshua, dinilai akan menjadi pilihan para pemilik dana, meski tarif tebusan yang diberlakukan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan repatriasi. Deklarasi yakni pemilik dana hanya melaporkan jumlah total kekayaannya.

"Terlebih lagi konglomerat-konglomerat yang punya dana-dana di bank offshore (luar negeri) kan melakukan declare saja," ucap Josua.

Senada dengan Joshua, ekonom PT Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy berpandangan bahwa para pemilik dana akan mempertimbangkan kondisi makro ekonomi Indonesia.

Selain itu, ketersediaan serta kesiapan instrumen sektor keuangan untuk menampung dana repatriasi juga menjadi bahan pertimbangan.

Sedangkan opsi deklarasi diproyeksi menjadi pilihan mengingat akan diberlakukannya Automatic Exchange of Information (AEoI) pada 2018.

Diberlakukannya AEoI akan menyulitkan warga negara mana pun untuk menghindar dari kewajiban membayar pajak karena setiap negara akan membuka data rekening nasabah perbankan yang selama ini menjadi rahasia.

"Tekanan untuk declare asset tax amnesty sangat besar," ucap Leo.

"Repatriasi kan butuh kesiapan instrumen," tutupnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi: 2024 Saya Beri Nama Tahun yang Harus Penuh dengan Optimisme

Jokowi: 2024 Saya Beri Nama Tahun yang Harus Penuh dengan Optimisme

Jokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Indonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya

Indonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya

Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ajak ASEAN dan Australia Perkuat Kemitraan di Usia Emas 50 Tahun

Jokowi Ajak ASEAN dan Australia Perkuat Kemitraan di Usia Emas 50 Tahun

Jokowi mendorong penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi.

Baca Selengkapnya