Dulang Cuan Libur Panjang, Pengusaha Wisata Bahari Bintan Raup Kenaikan Omzet
Merdeka.com - Omzet pelaku wisata kelong apung (rumah panggung di tengah laut) di kawasan Pantai Trikora Bintan, Kepulauan Riau, mengalami kenaikan sejak libur panjang yang dimulai pada Rabu (28/10). Seperti yang dirasakan oleh Karno, seorang owner (pemilik) kelong "Bintan Nemo".
Kendati demikian, dia tidak merincikan lebih lanjut nominal omzet yang diperoleh. "Alhamdulillah yang jelas pendapatan naik, karena jumlah pengunjung bertambah saat libur panjang ini, meskipun tidak begitu signifikan," kata Karno seperti dikutip dari Antara di Bintan, Jumat (30/10).
Menurut Karno, jumlah pengunjung di kelong Bintan Nemo biasanya hanya enam orang per hari perjalanan. Namun, selama dua hari terakhir ini naik menjadi sepuluh orang per hari perjalanan.
Pihaknya memang membatasi kedatangan pengunjung maksimal sepuluh orang per hari perjalanan guna menghindari kerumunan. Itu pun harus terdiri dari satu keluarga atau kelompok teman sekantor. "Pengunjung rata-rata warga Kota Tanjungpinang," sebutnya.
Pihaknya menjamin kesehatan dan keamanan pengunjung Bintan Nemo karena protokol kesehatan yang diterapkan sangat ketat. Mulai dari pengukuran suhu tubuh, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Pengelola tidak akan segan-segan menegur pengunjung yang tidak patuh protokol kesehatan selama beraktivitas di kelong tersebut. "Kalau tidak bisa ditegur secara persuasif, maka kami minta pulang saja," katanya menegaskan.
Turunkan Tarif Demi Kembalikan Minat Pengunjung Berwisata
Lebih lanjut, Karno menyampaikan harga berwisata ke Bintan Nemo untuk warga lokal sekitar Rp200.000 sampai Rp400.000 per orang.
Karno merincikan bahwa harga Rp200.000 untuk per hari perjalanan tanpa menginap, kemudian transportasi laut antar jemput, menyelam, bermain kayak, air minum, dan air mandi bilas.
Kemudian harga Rp400.000 terdiri dari paket menginap lengkap dengan transportasi laut (kapal) pulang pergi, makan malam seafood, sarapan pagi, menyelam dan bermain kayak.
"Sebelum COVID-19 harganya di kisaran Rp250.000 sampai Rp500.000 untuk wisatawan lokal, tapi sekarang kita turunkan sedikit, mudah-mudahan banyak lagi warga yang datang," demikian Karno.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8 Wisata Tuban Alam yang Cantik dan Hits, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 wisata Tuban yang cantik dan hits, cocok untuk liburan akhir pekan.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaMirip Labuan Bajo, Pemerintah Bakal Hadirkan Kapal Pinisi di Kawasan IKN Sebagai Destinasi Wisata
Kapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Baca SelengkapnyaPantai Unik di Trenggalek Ini Indah Banget, Ada Muara Sungai & Lembah yang Dikelilingi Kerbau
Selain dikelilingi lembah perbukitan dan muara sungai, pantai tersebut turut menjadi habitat bagi banyak kerbau.
Baca SelengkapnyaBervakansi ke Pantai Trikora Riau, Namanya Konon Diambil dari Peristiwa Tri Komando Rakyat
Jika sedang berlibur ke Pulau Bintan di Kepulauan Riau, tidak lengkap apabila belum mengunjungi Pantai Trikora yang menjadi destinasi andalan.
Baca SelengkapnyaHotel Terbengkalai di Pandeglang Ini Punya Pemandangan Laut Indah, Ditinggalkan saat Krisis Ekonomi 1998
Bangunan ini punya desain moderen dan hadirkan pemandangan langsung menuju laut
Baca SelengkapnyaMeninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang
Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaBansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun
Anggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca Selengkapnya