Dukung swasembada, Tanihub bisa beli hasil tani langsung dari petani
Merdeka.com - Pemerintah saat ini tengah dipusingkan dengan kerap bergejolaknya harga pangan sehingga menyebabkan inflasi meninggi. Sistem logistik yang masih belum mumpuni menjadi biang kerok permasalahan tersebut.
CEO Tanihub, Michael Jovan Sugianto, melihat masalah ini sebagai peluang bisnis. Maka pria lulusan Universitas Binus ini menciptakan aplikasi yang memungkinkan warga perkotaan membeli bahan pangan langsung dari petani.
"Tujuan pendirian TaniHub adalah untuk membantu stabilitas harga komoditas pertanian, antara lain dengan cara pemangkasan rantai distribusi dan transparansi harga baik di sisi konsumen maupun di sisi petani," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada merdeka.com di Jakarta, Rabu (17/2).
Jovan menambahkan tujuan lain dari pembuatan aplikasi startup ini. Pertama, mengatasi kelangkaan komoditas dengan pemberian informasi pada petani mengenai hasil pertanian apa yang kerap dicari. Kedua, peningkatan kesejahteraan petani dengan memberi informasi harga wajar pada hasil pertaniannya.
"Harga lebih banyak ditentukan oleh tengkulak dan spekulan. Setelah menghitung biaya transportasi dan lainnya, petani dapat menetapkan harga komoditas pertanian tanpa campur tangan tengkulak atau spekulan," jelasnya.
Ketiga, hampir semua petani melakukan jual-beli komoditas pertanian secara tunai, tidak pernah menggunakan transaksi bank, sehingga dananya tidak pernah mampir di bank. Hal inilah yang akan menyulitkan petani dalam mendapatkan akses permodalan, karena tidak memiliki track record di bank atau biasa kita sebut 'tidak bankable'.
"Hal itu menyebabkan petani tidak ada pilihan lain kecuali meminjam modal dari tengkulak. Dengan adanya track record rekening perbankan hasil penjualan melalui TaniHub, diharapkan petani menjadi lebih bankable sehingga tidak kesulitan dalam memperoleh permodalan," tuturnya.
Sebagai tahap awal, saat ini TaniHub bekerjasama dengan petani di Bogor untuk memasarkan komoditas yang dihasilkan. Jangkauan layanan TaniHub baru tersedia di wilayah Jabodetabek dan dapat diinstall melalui aplikasi android.
Dengan adanya TaniHub, diharapkan dapat membantu belanja menjadi lebih praktis. Produk yang dipesan akan segera di antar ke alamat dengan gratis ongkos kirim.
Beberapa kategori produk yang tersedia, yaitu buah, sayuran, serta produk lainnya, yang semuanya tersedia baik organik maupun non organik.
Sistem pembayaran saat ini hanya dapat dilakukan melalui transfer bank, namun ke depan akan dibangun sistem pembayaran yang lebih lengkap seperti kartu kredit dan layanan cash on delivery (cod). Demi menjaga kepuasan konsumen, TaniHub memberikan garansi 100 persen uang kembali apabila barang tidak sampai ke tangan konsumen.
TaniHub mengusung konsep: order - petik - kirim. Dengan mengusung slogan, 'Petani Sejahtera, Indonesia Swasembada', TaniHub yakin dalam waktu yang tidak terlalu lama, petani di Indonesia akan lebih sejahtera, pertanian akan menjadi profesi yang tidak dipandang sebelah mata, dan Indonesia akan mencapai swasembada pangan.
Merdeka.com pun mencoba mengunduh aplikasi ini. Sekilas tampilan TaniHub masih sederhana. Produk yang ditawarkan pada kategori sayuran dan buah cukup bervariasi. Namun, pilihan untuk jenis buah lebih sedikit dibanding sayuran. Selain itu, belum ada produk yang ditawarkan untuk jenis hasil ternak.
Pada sistem pesanan, TaniHub mewajibkan konsumen setidaknya mengorder 5 produk sebelum menyelesaikan belanja dan melakukan pembayaran.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terobosan Baru, Pemerintah Kembangkan Platform untuk Cari Jemaah Haji Hilang dan Tersesat
Pencarian jemaah dilakukan berbasis sinyal ponsel.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Ban Ternama di Cikarang Tutup, Nasib Ribuan Karyawannya Terancam PHK Massal
Penutupan dilakukan karena di tahun ini tidak ada lagi orderan atau pemesanan yang masuk dari vendornya.
Baca SelengkapnyaNekat Mendaki Tanpa Tiket, 135 Pendaki Langsung Disuruh Turun Petugas
Pihaknya juga berharap para pendaki untuk melakukan cek in dan cek out di pintu pendakian agar terdata oleh petugas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TikTok-Tokopedia Catat Transaksi Produk Lokal Naik 19 Kali Lipat saat Harbolnas 12.12
Tokopedia mencatat adanya kenaikan transaksi sejumlah brand lokal kecantikan dan perawatan tubuh.
Baca SelengkapnyaBawaslu Temukan 13 Ribuan Pelanggaran Alat Peraga Kampanye di Tangerang
Pelanggaran terbanyak adalah pemasangan APK dengan cara dipaku di pohon
Baca SelengkapnyaProduk Lokal Catat Rekor Penjualan di Tiktok 12.12, Tembus 35.000 Pembeli
Platform video singkat seperti TikTok juga saat ini memiliki peran lebih dalam membantu pertumbuhan brand lokal.
Baca SelengkapnyaBisnisnya Hancur Dilahap Api, Perempuan Ini Bangkit Meski Terjerat Utang
Dia membuat produk perawatan rambut lalu dijual ke berbagai salon daerah Tangerang.
Baca SelengkapnyaPerempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium
EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaTanaman Ini Ternyata Bisa Jadikan Hidangan Lebih Harum, Apa Saja?
Bumbu dapur yang berbahan dasar tanaman pun memiliki peran yang tak terbantahkan.
Baca Selengkapnya