Dukung Produktivitas Pertanian, Pemerintah Kebut Pembangunan Bendungan Manikan di NTT
Merdeka.com - Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menggenjot pembangunan Bendungan Manikin yang diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan irigasi pertanian masyarakat di Kabupaten Kupang. Pelaksanaan proyek ini adalah upaya untuk mendukung program kedaulatan pangan dan ketahanan air di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain. “Pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ujarnya dikutip dari laman pu.go.id, Sabtu (12/2).
Konstruksi Bendungan Manikin mulai dikerjakan pada 2019 melalui dua paket pekerjaan senilai Rp2 triliun. Paket I progres konstruksinya hingga 31 Januari 2021 mencapai 19 persen dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan nilai kontrak Rp1,02 triliun.
Sementara untuk Paket II senilai Rp905,2 miliar dilaksanakan oleh kontraktor PT PP (Persero) Tbk, PT Ashfri Putralora, dan PT Minarta Dutahutama (KSO) dengan progres fisik 26,46 persen atau lebih cepat dari rencana 25,2 persen.
Selain bendung utama, pekerjaan yang tengah dilaksanakan saat ini adalah penyelesaian pekerjaan Jalan akses Tilong-Baumata sepanjang 7,4 kilometer dan akses utama menuju Baumata-Bangunan Fasilitas sepanjang 1,2 kilometer.
Secara administrasi Bendungan Manikin berada di Desa Kuaklalo yang berbatasan dengan Desa Bokong di Kecamatan Taebenu. Sumber air bendungan berasal dari Sungai Manikin dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 49,31 kilometer persegi. Bendungan Manikin didesain dengan Tipe Urugan Random Batu Gamping dengan Inti Tegak yang memiliki kapasitas tampung 28,20 juta meter kubik dan luas genangan normal 148,7 hektare.
Bendungan ini direncanakan dapat memenuhi kebutuhan irigasi pertanian seluas 310 hektare di Kabupaten Kupang. Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku sebesar 700 liter per detik untuk Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,125 megawatt, pengendalian banjir di Dataran Manikin 531,70 meter kubik per detik, dan potensi pariwisata.
Selain Bendungan Manikin, di Provinsi NTT juga dibangun empat bendungan lainnya yakni Napun Gete di Kabupaten Sikka yang saat ini progres konstruksinya sudah 98 persen, Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, dan Welekis di Kabupaten Belu.
Selama masa pandemi COVID-19, pekerjaan pembangunan bendungan tidak dihentikan untuk menjaga kesinambungan roda perekonomian, terutama penyediaan lapangan kerja bagi kontraktor, konsultan, dan tenaga kerja konstruksi beserta kegiatan yang mengikutinya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggaran Subsidi Pupuk Ditambah Rp14 Triliun, Mekanisme Penebusan Hanya Pakai KTP
Hal ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk.
Baca SelengkapnyaTKN: Kedaulatan Pangan Sudah Diperjuangkan Prabowo Sejak Masih di TNI
Di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran, berbagai persoalan sektor pertanian akan terurai
Baca SelengkapnyaDukung Upaya Mitigasi Perubahan Iklim, Pertamina Rehabilitasi Mangrove di NTT
Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan Hutan Pertamina pulihkan lingkungan melalui Rehabilitasi Mangrove di NTT.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPeneliti Ungkap Generasi Muda Punya Ukuran Otak yang Lebih Besar, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kesehatan
Ternyata ukuran otak generasi muda lebih besar dari generasi sebelumnya. Ini dampak bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaMenguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaKuota Pupuk Bersubsidi NTT Bertambah 2 Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat
Petani di NTT bisa mendapat pupuk bersubsidi dengan lebih baik dari sisi jumlah, murah dan cepat
Baca SelengkapnyaMendagri Minta Dukcapil Kebut Urus Surat Kematian Petugas Pemilu Meninggal Dunia
Data KPU per Senin 19 Februari 2024 mencatat jumlah petugas Pemilu meninggal dunia mencapai 71 orang.
Baca SelengkapnyaTemuan BRIN: IKN Nusantara Terkesan Asal Serobot Tanah Warga
Masyarakat sekitar Penajam Paser Utara memang tidak menunjukan penolakannya terhadap IKN Nusantara.
Baca Selengkapnya