Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dubes AS puji Indonesia turunkan kemiskinan dari 25 persen jadi di bawah 10 persen

Dubes AS puji Indonesia turunkan kemiskinan dari 25 persen jadi di bawah 10 persen Duta Besar Amerika Serikat Joseph Donovan Jr. ©2017 Merdeka.com/Ira Astiana

Merdeka.com - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr. memuji kesuksesan Indonesia pasca reformasi tahun 1998. Perkembangan kesuksesan tersebut terjadi baik dalam aspek politik maupun ekonomi.

"Sejarah Indonesia sejak periode reformasi adalah cerita sukses tentang perkembangan sosial dan ekonomi, dan Amerika Serikat bangga bisa berkontribusi terhadap kesuksesan tersebut. Perkembangan ini adalah sesuatu yang dekat dengan keseharian kami, dan kadang hal ini tidak disadari. Jika dipikirkan kembali betapa kontrasnya kondisi Indonesia saat ini dengan beberapa waktu yang lalu," kata dia dalam Pembukaan 'US-Indonesia Investment Summit (USIII) 2018' di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Kamis (27/9).

Menurut Donovan, salah satunya perkembangan positif yang berhasil dicetak Indonesia adalah upaya pengentasan kemiskinan.

"Dua puluh tahun yang lalu, kemiskinan dialami hampir 25 persen dari penduduk Indonesia. Saat ini, tingkat kemiskinan kurang dari 10 persen, tingkat kemiskinan terendah dalam sejarah Indonesia," jelasnya.

Selain itu, capaian di sektor layanan umum seperti transportasi pun perlu diapresiasi. Perkembangan pesat sektor transportasi, salah satunya MRT menunjukkan upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan. "Dua puluh tahun lalu, tidak ada kota di Indonesia yang memiliki sistem transportasi masal yang modern, dan Jakarta termasuk kota besar di dunia yang tidak memiliki kereta bawah tanah. Sekarang, kita melihat kemajuan proyek MRT dan jalur layang rel kereta api yang sedang dibangun di beberapa ruas jalan," ujar dia.

Perkembangan teknologi digital Indonesia pun mesti diapresiasi. Dia mengatakan pertambahan jumlah masyarakat Indonesia yang mengakses internet menjadi peluang besar bagi berkembangnya ekonomi digital di Indonesia.

"Dua puluh tahun lalu, kurang dari satu juta penduduk Indonesia, kurang dari 1 persen jumlah populasi, menggunakan internet," jelas dia.

"Saat ini, Indonesia dengan cepat menjadi tempat berkembangnya ekonomi digital, dengan proyek-proyek swasta baru dan kemitraan pemerintah dan swasta seperti Palapa Ring yang memberikan akses internet kepada lebih dari setengah jumlah penduduk di Indonesia, lebih dari 143 juta orang, menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia," imbuhnya.

Karena itulah, dia menegaskan bahwa meskipun masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, tapi Indonesia sudah mencapai titik-titik kesuksesan yang dapat dibanggakan.

"Dalam hal ini dan banyak indikator lain, Indonesia telah menunjukkan catatan kesuksesan dalam hal pembangunan. Tentu saja, banyak yang masih harus dikerjakan, namun tentu saja banyak hal yang Indonesia bisa banggakan," tandasnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Antisipasi Terjebak Kemacetan, Ini Puncak Arus Mudik Lebaran 2024

Antisipasi Terjebak Kemacetan, Ini Puncak Arus Mudik Lebaran 2024

Kementerian Perhubungan memprediksi 193,6 juta orang atau 71,7 persen penduduk Indonesia melakukan perjalanan mudik lebaran 2024.

Baca Selengkapnya
Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen

Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen

Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.

Baca Selengkapnya
Anies Serukan Perubahan di Desa Termiskin Jateng, PDIP Pasang Badan Bela Ganjar

Anies Serukan Perubahan di Desa Termiskin Jateng, PDIP Pasang Badan Bela Ganjar

Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Aturan Kenaikan Gaji PNS 8 Persen Diteken Jokowi, Besarannya Jadi Segini

Aturan Kenaikan Gaji PNS 8 Persen Diteken Jokowi, Besarannya Jadi Segini

Presiden Jokowi teken aturan kenaikan gaji PNS naik 8 persen per Januari 2024.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Cakupan Kepemilikan IKD Kaltim Capai 99 Ribu Pengguna

Cakupan Kepemilikan IKD Kaltim Capai 99 Ribu Pengguna

Secara persentase, angka tersebut baru mencapai 3,57 persen dari target Kemendagri.

Baca Selengkapnya