Ditagih Sejak 2021, Sjamsul Nursalim Lunasi Utang BLBI
Merdeka.com - Satuan Tugas Hak Tagih Negara atas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia atau Satgas BLBI menyebut Sjamsul Nursalim telah melunasi utangnya. Penagihan utang telah dilakukan Satgas sejak 2021 silam.
Ketuga Satgas BLBI Rionald Silaban mengatakan pembayaran utang telah dilakukan. Angkanya lebih dari Rp300 miliar.
"Pada Selasa, 14 Juni 2022, Satgas BLBI telah menerima pembayaran untuk Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham BLBI atas Obligor Pemegang Saham eks PT Bank Dewa Rutji, Sjamsul Nursalim, sebesar Rp367.723.869.934,70," kata Rionald mengutip keterangan resmi, Rabu (15/6).
Rionald menyebut, Satgas BLBI telah melakukan penagihan sejak tahun lalu.
"Pembayaran tersebut dilakukan setelah dilakukan upaya penagihan oleh Satgas BLBI sejak tahun 2021," tambahnya.
Sebelumnya, Sjamsul pernah mencicil pembayaran utangnya. Itu dilakukan pada November 2021 lalu. "Obligor ini sebelumnya, pada tanggal 18 November 2021 telah melakukan pembayaran Rp150.000.000.000,00 termasuk biaya administrasi 10 persen," kata Rionald.
Rionald mengungkap pembayaran kewajiban Sjamsul dilakukan melalui Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) Cabang DKI Jakarta.
Total Utang
Sebelumnya, Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) telah menerima pembayaran utang dari salah satu obligor, yakni Sjamsul Nursalim.
Ketua Pengarah Satgas BLBI Mahfud MD mengatakan, Sjamsul Nursalim telah menyerahkan utang senilai Rp150 miliar. Itu masih sebagian dari total utang milik pemegang saham pengendali Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) ini, yang secara keseluruhan memiliki jumlah utang Rp517,72 miliar.
"Obligor Sjamsul Nursalim pada tanggal 11, 17, dan 18 November 2021 telah melakukan pembayaran sebagian kewajibannya dengan nilai sebesar Rp 150 miliar. Ini sudah termasuk biaya administrasi pengurusan piutang sebesar 10 persen," terang Mahfud, Senin (22/11/2021).
Selain itu, Satgas BLBI dalam waktu dekat ini juga telah menerima penyerahan aset BLBI berupa tanah seluas 100 ha milik PT Lucky Star Navigation Corp.
"Berikutnya, juga telah menerima penyerahan tanah seluas 100 ha yang terletak di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara yang juga merupakan sebagian pelunasan dari debitur PT Lucky Star Navigation Corp," sambung Mahfud.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaBTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024
Adanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaIbu Jubaedah Mekaarkan Senyum Di Desa Miskin
Ibu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPerempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari
Sejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya
Baca SelengkapnyaPolisi Balok Satu Tipu Teman SMA Janjikan Proyek Pengerasan Jalan, Kerugian Rp225 Juta
Ketua majelis hakim Budiman Sitorus menunda sidang pekan depan dengan agenda keterangan saksi
Baca SelengkapnyaTambah Anggaran Bansos Pupuk, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir Uang Belanja K/L hingga Rp50 Triliun
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaPembayaran Gaji dan Tunjangan PNS Habiskan Anggaran Rp15,3 Triliun per Januari 2024
Realisasi belanja terbagi menjadi dua alokasi, pertama untuk pembayaran gaji dan tunjangan PNS sebesar Rp10,3 triliun lebih tinggi dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaDijanjikan 5.000 Suara, Caleg di Palembang Tertipu Puluhan Juta Rupiah
Caleg DPRD SUmsel MM melapor ke polisi. Dia mengaku sebagai korban penipuan dan penggelapan terkait transaksi suara pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya