Disparitas Mutu Pendidikan Jadi Tantangan Vokasi di Indonesia
Merdeka.com - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Industri Kementerian Perindustrian, Eko Cahyanto membeberkan beberapa permasalahan utama pendidikan vokasi di Indonesia. Menurutnya, saat ini tengah terjadi disparitas atau keragaman mutu pendidikan khususnya berkaitan dengan kompetensi keahlian.
"Kompetensi keahlian yang ada di SMK jumlahnya sangat banyak. Saat ini terdapat 146 kompetensi keahlian namun hanya 36 yang terkait dengan sektor industri," katanya dalam acara penutupan pelatihan kepala sekolah dan guru SMK produktif di Kemenperin Jakarta, Selasa (30/7).
Kemudian permasalahan lain yang ada di sektor pendidikan Tanah Air yakni ketersediaan tenaga pendidik yang belum memadai secara kuantitas. Menurutnya hanya ada 22 persen guru produktif di Indonesia.
"Sarana dan prasarana belajar yang juga belum memenuhi kebutuhan, bahkan 30 persen tertinggal 2 generasi," katanya.
Eko mengatakan dengan persoalan-persoalan tersebut akan bertambah parah, jika tidak didukung dengan komponen utama pendidikan seperti kurikulum yang tidak fleksibel, sumber daya manusia yang kurang mumpuni, sarana dan prasarana pendidikan yang masih terbatas.
Oleh karena dengan adanya Inpres 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK yang di tindak lanjuti oleh Kementerian Perindustrian dengan Program Vokasi Industri permasalahan yang dihadapi saat ini dapat diselesaikan satu per satu.
Dia menambahkan, dengan adanya tindak lanjut dari program vokasi industri melalui program peningkatan kompetensi guru SMK yang dilaksanakan kerjasama dengan ITEES Singapura pada tahun 2018 untuk guru SMK bidang Leaders Training Workshop, Instalasi Listrik, Otomasi dan Pemesinan dapat menjadi belal bagi pendidikan di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 99 guru telah mengikuti pelatihan di Singapura berasal 87 SMK yang terdiri 61 SMK Negeri serta 26 SMK Swasta.
"Kami ucapkan terimakasih kepada ITEES Singapura yang telah menyelenggarakan pelatihan ini dan temasek foundation yang telah mendukung penyelenggaraan program ini. Semoga kerja sama ini dapat di lanjutkan lagi," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan
Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaPendidikan dan Kualitas SDM Jadi Kunci Capai Indonesia Emas di 2045
Dengan tantangan dunia yang lebih besar dan kompleks, Indonesia memerlukan generasi muda yang kreatif, inovatif, kompetitif dan berwawasan.
Baca SelengkapnyaKolaborasi Industri dan Perguruan Tinggi Jadi Kunci Wujudkan SDM Unggul di Indonesia
Transformasi pendidikan tinggi selama empat tahun ini telah berlangsung dengan akseleratif dan mulai bisa dirasakan hasilnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin Sebut Banyak Sarjana Menganggur: Menteri Pendidikan Kok Membiarkan
Menurut dia, salah satu sumber kelambanan menangani masalah adalah penataan sistem pendidikan.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Jumlah Penerima Beasiswa LPDP Ditingkatkan Sampai 5 Kali Lipat
Jokowi menyebut rasio penduduk Indonesia yang berpendidikan strata 2 (S2) dan strata 3 (S3) masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaTingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Tak Mampu, BUMN Jasindo Lakukan Kebijakan Ini
Kendala pelunasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menjadi penghalang yang menghentikan langkah masyarakat miskin dalam meraih peluang.
Baca SelengkapnyaTak Hanya Pengetahuan Akademis, Perguruan Tinggi Dituntut Cetak SDM Peduli Pencapaian SDGs
Perguruan tinggi dinilai mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan dari penelitian untuk memberikan manfaat langsung.
Baca SelengkapnyaDemi Tingkatkan Mutu SDM, Kepsek se-Sumsel Diajak Berinovasi Guna Memajukan Pendidikan
Langkah tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel.
Baca Selengkapnya