Dirut Garuda Indonesia Benarkan Minta Karyawan Percepat Pensiun Dini
Merdeka.com - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra membenarkan bahwa pihak manajemen Garuda Indonesia meminta para karyawannya untuk mempercepat pensiun dini, jika tidak maka gaji karyawan yang sempat ditunda tidak akan dibayarkan dulu. Lantaran keadaan keuangan Garuda Indonesia semakin mengkhawatirkan.
"Memang betul kami menawarkan pensiun dipercepat bagi karyawan Garuda. Tahun 2020 karyawan Garuda Indonesia saja 7.890 orang dan tahun lalu kita sudah melakukan program pensiun dini ini plus percepatan kontrak dari pegawai-pegawai kita," kata Dirut Garuda Irfan, dalam acara B-Talk Sang Garuda Tersungkur Digulung Turbulensi, Selasa (25/5).
Selain itu sempat beredar rekaman Dirut Garuda yang meminta langsung kepada para karyawannya agar mengambil program pensiun dini. Berikut isi rekamannya.
Buat mereka yang tidak mengambil program ini tidak akan dibayarkan dulu penghasilannya yang sempat ditunda. Kenapa saya ingin sampaikan itu karena kondisi cash kita hari ini sangat mengkhawatirkan.
Mungkin penghasilan kita bulan ini hanya 56 juta dollar, pada tahun-tahun jaya kita tahun 2019 pernah mencapai 200 juta dollar teman-teman sekalian, dan kita belum tahu sampai hari ini bagaimana pembayaran gaji untuk bulan Mei ini. Saya menyampaikan waktunya tinggal 6 hari ini kita coba kerja keras.
Saya sungguh menyesalkan bahwa diskusi internal ini bisa menyebar keluar, tapi saya sebagai WNI yang sangat menghargai keterbukaan dan kebebasan informasi, saya tidak akan melakukan apapun terkait penyebaran rekaman tersebut.
Lebih lanjut, Irfan mengatakan pihak manajemen telah berdiskusi dengan 2.000 karyawannya terkait program pensiun dini. Sehingga dari 7.890 karyawan itu kini di tahun 2021 hanya tersisa 5.945 orang.
"Karyawan kita di tahun 2021 ini sebanyak 5.945 orang. Kami berbulan-bulan memikirkan cara yang terbaik untuk menyelesaikan dan mengantisipasi situasi yang berkembang di industri penerbangan maupun di Garuda," jelasnya.
kendati begitu, pihak manajemen Garuda Indonesia tetap optimis ke depannya industri penerbangan akan kembali normal, tinggal menunggu waktu saja.
"Kami sangat optimis karena menjelang akhir tahun bisa dilihat profil pendapatan dan kerugian yang kita hadapi pada Q3 itu kita membaik sekali dibandingkan Q2, kita menyaksikan jumlah penumpang yang sangat menggembirakan di akhir Desember 2020," ujarnya.
Namun sayangnya, optimisme ini tidak tampak di kuartal I 2021 maupun di kuartal II 2021, apalagi ada beberapa pembatasan pergerakan sehingga aktivitas penerbangan sedikit terkendala. Tapi pihak manajemen Garuda sangat mendukung kebijakan Pemerintah terkait pembatasan orang itu.
"Kita sangat mendahulukan kesehatan masyarakat. Bahwa Garuda hari ini satu-satunya maskapai Indonesia yang mempertahankan distancing, menurut kita itu penting," imbuhnya.
Demikian, Irfan mengungkapkan estimasi Garuda untuk pulih di tahun 2021 masih jauh dan harus sabar. Lantaran maskapai penerbangan itu bukan Yayasan, oleh karena itu untuk menyelesaikan berbagai kendala, pihaknya telah melakukan berbagai diskusi dengan asosiasi dan serikat penerbangan.
"Estimasi kita recovery kita di tahun 2021 kita harus bersabar butuh waktu karena ini bukan Yayasan bukan partai karena kita diskusi dengan teman-teman serikat dan membuka alternatif yang ada untuk memastikan karyawan itu tidak terdzolimi," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Irfan menjelaskan, pihaknya sangat menyayangkan informasi tersebut disebarluaskan dan masuk ke ranah publik.
Baca SelengkapnyaGaji seluruh karyawan PT DI untuk bulan November 2023, baru dibayar rata sebesar Rp1 juta.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida bilang ada perusahaan yang membayar THR lebih besar dari ketentuan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Garuda Indonesia Group menyiapkan 570 penerbangan tambahan atau extra flight dalam rangka menyambut musim mudik Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaAldioanto (67) terlahir normal sebagai laki-laki, akibat dirumahkan dari suatu perusahaan tempatnya bekerja sebagai pramugara di Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.
Baca SelengkapnyaLetjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHadapi mudik dan arus balik lebaran, Garuda Indonesia dan Citilink siapkan 1,4 juta kursi
Baca SelengkapnyaPencairan kenaikan gaji PNS ini telah dikonfirmasi langsung oleh Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata.
Baca Selengkapnya