Dirut Bongkar Alasan Impor Bulog Kalah Cepat dari Swasta
Merdeka.com - Anggota Komisi VI DPR, Mufti Anam mempertanyakan alasan Perum Bulog selalu lambat dalam melakukan beberapa impor komoditas terutama gula yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi beberapa waktu lalu. Swasta dinilai lebih cepat tanggap terhadap pasar dibanding Bulog.
"Bapak kan dapat (penugasannya) lebih cepat dari swasta. Ini penugasan negara tapi kenapa bapak lebih lambat? kok dapat izinnya lebih lambat dari swasta kenapa Pak? Apa jangan-jangan karena swasta lebih menguntungkan atau bagaimana," ujarnya di DPR, Jakarta, Senin (29/6).
Mendapat pertanyaan tersebut, Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso mengatakan, keputusan impor oleh Bulog merupakan penugasan dari negara. Penugasan tersebut harus melalui prosedur yang ada di berbagai kementerian terkait.
"Bulog ini sekarang penugasan, jadi kami tidak bisa disamakan dengan swasta. Kalau kami dikasih penugasan, ya semua kami diaudit kami miliki prosedur pengadaan. Beda dengan swasta, swasta begitu penugasan dia bisa impor langsung," jelasnya.
Penugasan Bulog, kata Budi Waseso, bahkan bisa dibatalkan oleh pemerintah meskipun sebelumnya sudah disetujui melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas). Kondisi lain juga bisa terjadi seperti pengurangan kuota impor dari besaran yang disetujui di awal.
"Kami kan selalu penugasan melalui keputusan rakortas. Jadi kalau sudah putus seharusnya sudah tidak ada pertanyaan lain. Tapi faktanya bolak-balik ini yang kami juga tidak tahu permasalahanpun pokoknya apa. Kami ini bukan cari untung. kami ingin percepat dan jumlah yang kami butuhkan," jelasnya.
"Maka seperti Bulog kalau dikasih penugasan ibarat seperti menggarami air laut. Jadi butuhnya 50.000 ton hanya dikasih 10.000 ton. Belum lagi prosedurnya sulit nanti, ibaratnya dapatnya juga sulit ini yang jadi masalah. Ini yang kita perlu samakan persepsinya peran Bulog itu apasih. Harus ada pemahaman," tandasnya.
Belum Punya Gudang Khusus Beras
Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso mengatakan hingga kini pihaknya belum memiliki gudang penyimpanan khusus beras. Saat ini, perusahaan pelat merah tersebut hanya memakai gudang biasa untuk menyimpan beras maupun komoditas lain.
"Sekarang ini, Bulog belum memiliki gudang khusus untuk beras. Saat ini hanya gudang biasa saja bukan gudang beras yang memiliki ketentuan tertentu," Budi Waseso saat menghadiri rapat kerja dengan DPR, Jakarta, Senin (29/6).
Budi Waseso melanjutkan gudang penyimpanan khusus beras sangat diperlukan agar beras yang sampai kepada masyarakat terjamin kualitasnya. "Perlu juga kami sampaikan, Bulog komitmen gunakan mesin rice to rice agar kualitas beras bagus," jelasnya.
Dia menambahkan, saat ini perusahaan menyimpan beras dengan temperatur suhu yang disesuaikan menyerupai gudang penyimpanan beras yang seharusnya. Untuk itu, dibutuhkan dana tambahan agar Bulog memiliki gudang penyimpanan beras sendiri.
"Gudang kami ini gudang biasa, gabah pun tidak (punya). Kalau gudang beras ada pengatur temperatur sistemnya, pakai model celo. Memang kami harus bangun dan tadi penggunaan dana talangan dan PMN itu untuk sarana dan prasarana sehingga ada jaminan beras itu bagus," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDapat Izin dari Pemerintah, Bulog Bebas Impor Beras Sepanjang 2024
Bulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaPemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIngat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian
Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog
Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaBulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan
Perum Bulog menjalin kerjasama kemitraan strategis bersama Pelindo.
Baca Selengkapnya