Diplomasi kopi, strategi RI capai kesepakatan di pertemuan tahunan IMF-World Bank
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan Indonesia memiliki cara unik untuk mencapai beberapa kesepakatan dengan beberapa negara. Diplomasi Kopi, itulah nama strategi yang diangkat para delegasi RI.
Diplomasi kopi ini juga digunakan oleh pemerintah dalam pertemuan tahunan IMF-World Bank dalam mencapai kesepakatan.
"Kita selalu kalau hadir di luar negeri selalu ada pojok kopi Indonesia. Karena kopi Indonesia itu sangat terkenal di dunia. Dan sekarang kita pakai model Diplomasi Kopi di sini," ujar di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10).
Dia mengaku, diplomasi kopi ini diangkat di pertemuan tahunan ini karena memiliki track record yang cukup bagus dalam setiap pertemuan dengan beberapa petinggi negara di dunia.
"Cukup bagus hasilnya, jadi kita bicara serius tapi kesannya santai, itu berkat kopi," tegas Perry.
Berbicara soal kopi sendiri, Perry mengaku sangat menyukai kopi asli Indonesia. Di kantornya, dia mengaku setiap hari paling tidak minum kopi 2-3 gelas. "Rasanya dalam satu hari kalau tidak minum kopi itu rasanya ada yang kurang," jelasnya.
Memang, di main campus pertemuan IMF-Bank Dunia, tak sulit menemukan kopi ini. Mulai dari kopi yang disediakan pihak hotel hingga UMKM binaan beberapa perusahaan yang menjadi sponsor pertemuan ini. Mereka menyajikan berbagai macam kopi, mulai dari kopi Flores hingga Kopi Bali yang terkenal dengan haevy-nya.
Bahkan, kopi ini juga menjadi media dalam menggalang dana bantuan untuk para korban bencana alam di Lombok, Palu dan Donggala. Strategi ini efektif, begitu kedai kopi donasi ini dibuka, beberapa peserta pertemuan tahunan langsung antri.
Donasi ini ini disponsori oleh salah safu bank BUMN. Dimana jika dinilai, harga kopi yang disajikan Rp 100 ribu - 150 ribu. Namun para peserta bisa mendapatkan kopi ini secara gratis.
"Kopi Indonesia saya dengar katanya enak, ini saya akan coba, sekaligus kita donasi untuk saudara kita yang sedang terkena bencana. Ini bagus sekali," ungkap Ammar, salah satu peserta dari Pakistan.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih 96.214.691 suara pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku banyak program Jokowi yang sangat baik untuk kemajuan Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi mengapresiasi kemitraan strategis kedua negara yang menghasilkan kerja sama konkret.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski dalam Pemilu terjadi perbedaan pendapat, persatuan dan kesatuan merupakan nilai yang harus terus dijaga.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut kekayaan Indonesia juga sudah pernah diperas selama masa penjajahan.
Baca SelengkapnyaDia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca Selengkapnya