Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dikunjungi Jokowi, Korea-Indonesia sepakati bisnis Rp 239 triliun

Dikunjungi Jokowi, Korea-Indonesia sepakati bisnis Rp 239 triliun Kepala BKPM Franky Sibarany. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani menyebut Indonesia mendapat kesepakatan bisnis sebesar USD 18 miliar atau setara dengan Rp 239 triliun dari Korea Selatan. Kesepakatan tercapai usai kunjungan Presiden Jokowi kemarin.

Kesepakatan bisnis tersebut meliputi sektor kelistrikan, termasuk energi terbarukan, industri pakan ternak, industri film, industri sepatu dan industri farmasi. Rencana investasi ini terdiri dari 6 perusahaan Korea Selatan senilai USD 15,8 miliar dan 4 MOU yang ditandatangani perusahaan Korea Selatan dengan Indonesia senilai USD 2,2 miliar.

"Kesepakatan bisnis yang diumumkan hari ini menunjukkan kepercayaan investor Korea terhadap iklim investasi di Indonesia termasuk berbagai reformasi di bidang investasi yang telah dan sedang dijalankan pemerintah hari ini," ungkap Franky dalam keterangannya di Jakarta, Senin (16/5).

Franky menyebut, komitmen investasi yang telah diumumkan dan ditandatangan cukup serius untuk direalisasikan.

"Presiden menekankan adanya tindak lanjut agar kesepakatan bisnis dapat direalisasikan. dan mencapai kesepakatan bisnis yang nanti akan diawasi oleh BKPM dan KBRI."

Salah satu perusahaan yang menyatakan komitmen berinvestasi di Indonesia adalah KOGAS di bidang infrastruktur gas senilai USD 10 miliar. Lotte Chemical di sektor petrokimia dengan nilai USD 4 miliar.

Kemudian, CJ Group komitmen investasi di sektor industri pakan ternak dan perfilman senilai USD 2,1 miliar. Selanjutnya, Daewoong Pharmaceutical komitmen investasi di sektor industri bahan baku bio farmasi senilai USD 100 juta.

Parkland komitmen investasi untuk industri sepatu dengan nilai USD 83,5 juta. Posco industri baja tahap II untuk peningkatan produksi hingga 10 juta ton.

Sedangkan 4 MoU yang ditandatangani perusahaan Korea Selatan dan Indonesia di bidang investasi. KOGAS dan PDPDE Sumatera Selatan, untuk pembangunan jalur gas dari Tanjung Api-Api ke Pulau Bangka senilai USD 600 juta. KORBI dan PT Coffindo untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya dengan nilai investasi USD 100 juta.

Komipo, Posco Engineering dan PT Sulindo Putra Timur, untuk proyek hydro power di Sulawesi Tenggara dengan nilai investasi USD 230 juta. Sedangkan Komipo, Samtan, PT Indika Multi Energi Internasional dan Marubeni, untuk perluasan ketiga pembangkit listrik di Cirebon dengan nilai investasi USD 1,27 miliar.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP