Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dibantu Surat Utang Pandemi Bond, Bos BI Optimis Cadangan Devisa Kembali Naik

Dibantu Surat Utang Pandemi Bond, Bos BI Optimis Cadangan Devisa Kembali Naik Gubernur BI Perry Warjiyo. ©Liputan6.com/Maulandy Rizky Bayu Kencana

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis cadangan devisa pada pekan depan akan kembali bertambah dari USD 121 miliar menjadi USD 125 miliar.

"Cadangan devisa akan meningkat. Di akhir bulan lalu kami sampaikan, cadangan devisa USD 121 miliar. Insya Allah minggu depan akan mendekati ke angka USD 125 miliar," kata dia dalam sesi teleconference, Kamis (9/4).

Menurut Perry, keyakinan ini semakin diperkuat lantaran Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pemerintah akan menerbitkan Pandemi Bond sebesar USD 4,3 miliar.

"Karena tentu saja bu Menteri Keuangan sudah mengumumkan Global Bond USD 4,3 miliar, masih proses. Jika settlement selesai, cadangan devisa kita akan mendekati angka USD 125 miliar," tuturnya.

Perry percaya jumlah cadangan devisa ke depannya akan semakin bertambah, sehingga bisa mendongkrak perekonomian nasional.

"Insya Allah ke depan akan terus membaik. Jumlah cadangan devisa akan semakin meningkat ke depan lebih dari cukup bayar impor, utang pemerintah, dan stabilisasi nilai tukar rupiah," tukas dia.

BI Habiskan USD 7 Miliar untuk Stabilkan Nilai Tukar Rupiah

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengakui adanya penurunan cadangan devisa pada akhir Maret menjadi USD 121 miliar. Cadangan devisa ini turun dari sebelumnya di USD 130,4 miliar pada akhir Februari.

"Sekitar USD 2 miliar itu memang di bulan lalu ada utang pemerintah yang jatuh tempo sehingga kami bayar. sekitar USD 7 miliar itu kami gunakan untuk melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah, khususnya pada minggu kedua dan ketiga, di mana pada waktu itu terjadi kepanikan global, yang kemudian mendorong para investor global melepas sahamnya, melepas obligasinya," ujarnya di Jakarta.

Perry menyebut, penggunaan cadangan devisa merupakan peran dari bank sentral yang berkomitmen berada di pasar, menstabilkan nilai tukar Rupiah. Sebab, stabilitas nilai tukar salah satu pilar penting dari stabilitas ekonomi.

Kendati demikian, BI memastikan bahwa dengan sisa devisa tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan impor hingga stabilisasi nilai tukar Rupiah.

"Kami pastikan bahwa tingkat kecukupan cadangan devisa kita USD 121 miliar ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri kurang lebih sekitar 7 bulan impor dan juga lebih dari cukup untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah," jelas Perry.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Naik 20 Persen, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023

Naik 20 Persen, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023

Perusahaan mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan baru hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp5,8 triliun, atau meningkat 28 persen.

Baca Selengkapnya
Utang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali

Utang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali

Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Indikator Sepekan jelang Pencoblosan: Prabowo 51,8%, Anies 24,2%, Ganjar 19,6%

Survei Terbaru Indikator Sepekan jelang Pencoblosan: Prabowo 51,8%, Anies 24,2%, Ganjar 19,6%

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut peluang 2 putaran masih terbuka

Baca Selengkapnya
Bulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan

Bulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan

Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras

Baca Selengkapnya
MenPAN Anas: Kenaikan Gaji PNS 8 Persen Cair Bulan Ini, Tak Dirapel ke Februari

MenPAN Anas: Kenaikan Gaji PNS 8 Persen Cair Bulan Ini, Tak Dirapel ke Februari

KemenPAN-RB tengah menunggu proses terbitnya PP di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Baca Selengkapnya