Dibanding Malaysia, Indonesia lebih agresif beli alat berat
Merdeka.com - Meski kondisi ekonomi dalam negeri tengah mengalami guncangan, pembangunan infrastruktur dan gedung pencakar langit masih terus berjalan. Kondisi ini turut berpengaruh positif pada bisnis pengadaan alat berat dan konstruksi.
Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Hediyanto W Husaini mengatakan pasar alat berat Indonesia terus tumbuh. Setiap tahun, Indonesia membeli sekitar 12.000-18.000 unit alat berat.
"Saya juga kaget, Indonesia hebat dan agresif dalam pembangunan jika dibandingkan negara Malaysia yang hanya 3.000 per tahun, Thailand 2.000 per tahun," ujarnya usai acara "Optimization of Heavy Equipment for Road Construction" di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (1/10).
Dia memandang wajar jika Indonesia lebih agresif dibanding Malaysia dan Thailand. Sebab, harus diakui dua negara itu sudah maju sehingga tidak gencar dalam pembangunan infrastruktur.
"Kerjaan pembangunan di sana (Malaysia dan Thailand) tidak banyak makanya pembelian alat beratnya tidak lagi dibutuhkan," jelas dia.
Tahun lalu, sektor konstruksi berkontribusi 10,45 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor ini berada di posisi ke 5 dari 9 sektor penyumbang PDB. Dalam satu dekade terakhir, pertumbuhan sektor konstruksi selalu lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi.
Nilai kapitalisasi konstruksi meningkat pesat dalam tahun terakhir. Tahun lalu, nilai pasar konstruksi tercatat kurang lebih USD 32,4 miliar dan diperkirakan meningkat pada 2013 menjadi USD 40,3 miliar.
"Oleh karenanya diperlukan penambahan alat berat dalam jumlah yang cukup besar. Kebutuhan tersebut tentunya dapat dipenuhi dari produk-produk dalam negeri yang memiliki kandungan lokal sebesar 40-60 persen," ungkapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kalahkan Thailand dan Indonesia, Negara Ini Jadi Paling Populer di Asia Tenggara
Sepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.
Baca SelengkapnyaDaihatsu Pertahankan Titel Merek Terbesar Kedua di Indonesa 15 Tahun Berturut-turut
Daihatsu membukukan penjualan ritel 194.108 unit pada tahun lalu, naik 2,9 persen.
Baca SelengkapnyaPuluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Puluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Bakal Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Depan, dari India dan Thailand
Impor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaWarga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaBeras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca Selengkapnya