Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dibanding Malaysia, Indonesia lebih agresif beli alat berat

Dibanding Malaysia, Indonesia lebih agresif beli alat berat Pembangunan apartemen Sky Garden. ©2013 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Meski kondisi ekonomi dalam negeri tengah mengalami guncangan, pembangunan infrastruktur dan gedung pencakar langit masih terus berjalan. Kondisi ini turut berpengaruh positif pada bisnis pengadaan alat berat dan konstruksi.

Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Hediyanto W Husaini mengatakan pasar alat berat Indonesia terus tumbuh. Setiap tahun, Indonesia membeli sekitar 12.000-18.000 unit alat berat.

"Saya juga kaget, Indonesia hebat dan agresif dalam pembangunan jika dibandingkan negara Malaysia yang hanya 3.000 per tahun, Thailand 2.000 per tahun," ujarnya usai acara "Optimization of Heavy Equipment for Road Construction" di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (1/10).

Dia memandang wajar jika Indonesia lebih agresif dibanding Malaysia dan Thailand. Sebab, harus diakui dua negara itu sudah maju sehingga tidak gencar dalam pembangunan infrastruktur.

"Kerjaan pembangunan di sana (Malaysia dan Thailand) tidak banyak makanya pembelian alat beratnya tidak lagi dibutuhkan," jelas dia.

Tahun lalu, sektor konstruksi berkontribusi 10,45 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor ini berada di posisi ke 5 dari 9 sektor penyumbang PDB. Dalam satu dekade terakhir, pertumbuhan sektor konstruksi selalu lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi.

Nilai kapitalisasi konstruksi meningkat pesat dalam tahun terakhir. Tahun lalu, nilai pasar konstruksi tercatat kurang lebih USD 32,4 miliar dan diperkirakan meningkat pada 2013 menjadi USD 40,3 miliar.

"Oleh karenanya diperlukan penambahan alat berat dalam jumlah yang cukup besar. Kebutuhan tersebut tentunya dapat dipenuhi dari produk-produk dalam negeri yang memiliki kandungan lokal sebesar 40-60 persen," ungkapnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kalahkan Thailand dan Indonesia, Negara Ini Jadi Paling Populer di Asia Tenggara

Kalahkan Thailand dan Indonesia, Negara Ini Jadi Paling Populer di Asia Tenggara

Sepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.

Baca Selengkapnya
Daihatsu Pertahankan Titel Merek Terbesar Kedua di Indonesa 15 Tahun Berturut-turut

Daihatsu Pertahankan Titel Merek Terbesar Kedua di Indonesa 15 Tahun Berturut-turut

Daihatsu membukukan penjualan ritel 194.108 unit pada tahun lalu, naik 2,9 persen.

Baca Selengkapnya
Puluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah

Puluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah

Puluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Indonesia Bakal Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Depan, dari India dan Thailand

Indonesia Bakal Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Depan, dari India dan Thailand

Impor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia

Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia

Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.

Baca Selengkapnya