Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di Tengah Pandemi, Fitch Pertahankan Peringkat Laik Investasi RI

Di Tengah Pandemi, Fitch Pertahankan Peringkat Laik Investasi RI Gedung Bertingkat di Jakarta. ©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Lembaga pemeringkat Fitch mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada peringkat BBB dengan outlook stabil. Fitch menilai beberapa faktor yang mendukung afirmasi peringkat Indonesia yakni prospek pertumbuhan ekonomi jangka menengah yang baik dan beban utang pemerintah yang relatif rendah.

"Lembaga pemeringkat Fitch mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada peringkat BBB (investment grade) dengan outlook stabil pada 10 Agustus 2020," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko dalam siaran pers, Jakarta, Senin (10/8).

Meski begitu, Fitch mengingatkan Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan. Sebab Indonesia sangat bergantung pada sumber pembiayaan eksternal. Lalu penerimaan pemerintah yang rendah. Dari sisi struktural seperti indikator tata kelola dan PDB per kapita yang masih tertinggal dibandingkan negara peers.

Terkait pandemi Fitch menilai pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai kebijakan ekonomi dengan cepat. Memberikan dukungan mulai dari sektor rumah tangga, UMKM hingga korporasi.

Secara keseluruhan, jumlah dukungan pemerintah untuk mengatasi pandemi mencapai Rp695 triliun atau 4,4 persen dari PDB. Penyalurannya mencakup bantuan langsung tunai, penyediaan kebutuhan pokok, penyediaan jaminan, dan insentif perpajakan.

Fitch Optimistis Defisit Anggaran Indonesia Kembali di Bawah 3 Persen Pada 2023

Pemerintah juga menempuh sejumlah langkah terobosan yang bersifat sementara. Termasuk penundaan ketentuan batas atas defisit fiskal sebesar 3 persen dari PDB selama tiga tahun. Begitu juga dengan kebijakan pembiayaan defisit secara langsung oleh bank sentral.

Fitch memperkirakan defisit fiskal pada 2020 akan meningkat menjadi sekitar 6 persen pada 2020 dari 2,2 persen pada 2019. Hal ini dipengaruhi oleh belanja Pemerintah yang lebih tinggi di tengah penerimaan yang lebih rendah akibat perlambatan ekonomi.

Selanjutnya, defisit fiskal akan terus menurun menjadi 5 persen dan 3,5 persen masing-masing pada 2021 dan 2022. Ini sejalan dengan berkurangnya pengeluaran terkait pandemi.

"Fitch meyakini Pemerintah akan memenuhi komitmennya untuk membawa defisit fiskal kembali di bawah 3 persen dari PDB pada 2023," kata Onny.

Kesepakatan Burden Sharing Tak Akan Pengaruhi Inflasi 2020

Dalam menangani dampak negatif pandemi Covid-19, pemerintah bersama DPR dan Bank Indonesia sepakat menggunakan skema burden sharing. Pada Skema ini bank sentral akan menanggung beban bunga utang 100 persen  dari beban untuk public goods mencapai Rp 397,6 triliun.    Lembaga pemeringkat Fitch menilai kesepakatan burden sharing ini akan membantu mengurangi beban bunga yang ditanggung pemerintah. Hal ini juga tidak akan memberikan tekanan inflasi tahun ini karena permintaan juga masih lemah.    "Fitch memperkirakan kesepakatan ini tidak akan memberikan tekanan inflasi pada tahun 2020 seiring permintaan yang masih lemah," kata Onny.    Selain itu, kebijakan moneter di Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini juga dinilai kredibel. Sehingga  memberikan keyakinan kepada Fitch yakni kesepakatan burden sharing ini akan bersifat temporer (one-off).   Fitch mencatat Bank Indonesia telah menyediakan likuiditas bagi sistem perbankan sebagai respon atas terjadinya pandemi. Bank sentral ini juga melakukan  penurunan suku bunga kebijakan sebesar 100 bps sejak Februari 2020 menjadi 4 persen.    Selain kondisi likuiditas yang memadai, Fitch menilai kondisi permodalan sektor perbankan. Pada capital-adequacy ratio, juga masih kuat. Saat ini ada   di angka  22,1 persen pada Mei 2020.   Secara khusus, Fitch menyoroti upaya Pemerintah untuk terus mendorong reformasi struktural. Dalam pandangan Fitch, dalam jangka menengah, berbagai upaya reformasi yang ditempuh Pemerintah berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi dan menarik investasi langsung asing.    

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Paparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100

Paparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100

Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia

Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia

Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya