Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di Rapat Paripurna, Pemerintah Diminta Tak Melulu Pikirkan Mobil Listrik

Di Rapat Paripurna, Pemerintah Diminta Tak Melulu Pikirkan Mobil Listrik Sidang Paripurna. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menggelar rapat paripurna ke-24 Masa Sidang V Tahun Sidang 2022-2023, dengan agenda penyampaian pandangan fraksi atas kerangka ekonomi makro (KEM) dan pokok-pokok kebijakan fiskal (PPKF) RAPBN 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Anggota DPR Fraksi PDIP Masinton Pasaribu maju pertama menyampaikan pandangan terhadap proses penyusunan nota keuangan dan RAPBN terakhir di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Salah satu ujarannya, meminta asumsi ekonomi makro yang ditetapkan pemerintah disertai upaya untuk menopang konsumsi rumah tangga, melalui program di kementerian/lembaga terkait untuk meningkatkan produktivitas sektoral.

"Sehingga dapat menambah nilai ekonomi yang menambah pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara," ujar Masinton Pasaribu, Selasa (23/5).

Program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) yang tengah dimasifkan pemerintah pun tak luput dari sorotannya. Masinton mendesak Jokowi dan jajarannya tak hanya fokus terhadap pengadaan motor dan mobil listrik saja.

Sebab, terdapat lebih dari 65 persen share PDB di lapangan usaha yang berkaitan dengan kebijakan sektoral di kementerian/lembaga. Mulai dari sektor pertanian, perikanan, pertambangan, Industri, konstruksi, perdagangan, hingga transportasi.

"Pertumbuhan ekonomi pada sektor ekonomi negara tersebut membutuhkan intervensi pemerintah. Jangan hanya mobil listrik saja, tapi juga pada sektor-sektor kerakyatan," tegas Masinton.

Terhadap KEM PPKF RAPBN 2024 tersebut, fraksi PDIP mendorong pemerintah menetapkan arsitektur kebijakan fiskal tahun sepqn diarahkan untuk mempercepat transformasi yang inklusif dan keberlanjutan.

Masinton mengatakan, kebijakan fiskal pemerintah selama ini menempatkan transformasi ekonomi bertumpu pada reformasi struktural, konsolidasi fiskal, dan peningkatan produktivitas.

"Oleh karena otu, untuk mempercepat transformasi ekonomi, maka diperlukan pra kondisi kinerja pada reformasi struktural, konsolidasi fiskal, dan peningkatan produktivitas pemerintah yang meningkat," tuturnya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
Jokowi Datangi Daerah yang Dikunjunginya, Ganjar: Presiden Bisa ke Manapun untuk Kepentingan Apapun

Jokowi Datangi Daerah yang Dikunjunginya, Ganjar: Presiden Bisa ke Manapun untuk Kepentingan Apapun

Presiden Jokowi bertolak ke Nusa Tenggara Timur (NTT) usai kunjungan kampanye calon presiden Ganjar.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Panglima TNI Usulkan Nama Jenderal Doni Monardo jadi Pahlawan Nasional

Panglima TNI Usulkan Nama Jenderal Doni Monardo jadi Pahlawan Nasional

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengusulkan Eks Kepala Kepala BNPB Letjen (Purn) Doni Monardo menjadi Pahlawan Nasional.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Jokowi Bantah Bertemu Agus Rahardjo Minta Kasus Setnov Disetop: Saya Cek ke Setneg, Enggak Ada

Jokowi Bantah Bertemu Agus Rahardjo Minta Kasus Setnov Disetop: Saya Cek ke Setneg, Enggak Ada

Jokowi membantah pernah bertemu mantan Ketua KPK Agus Rahardjo untuk memintanya menyetop kasus e-KTP yang menjerat Setya Novanto.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Kampanye sambil Bagi-Bagi Susu, Gibran Dikenalkan Airin ke Warga Tangerang

Kampanye sambil Bagi-Bagi Susu, Gibran Dikenalkan Airin ke Warga Tangerang

Gibran Rakabuming Raka memanfaatkan waktu cuti kampanye sebagai Wali Kota Solo untuk blusukan ke Kota Tangerang.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Basarnas: 11 Pendaki Gunung Marapi Ditemukan Tewas Pascaerupsi

Basarnas: 11 Pendaki Gunung Marapi Ditemukan Tewas Pascaerupsi

Sebanyak 11 orang pendaki ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pascaerupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya icon-hand
Strategi Pupuk Kaltim Jadi Pemimpin Industri Petrokimia di ASEAN Hingga Asia Pasifik

Strategi Pupuk Kaltim Jadi Pemimpin Industri Petrokimia di ASEAN Hingga Asia Pasifik

Pupuk Kaltim bertekad untuk menjadi top leader industri petrokimia di ASEAN dan Asia Pasifik.

Baca Selengkapnya icon-hand
OJK Pantau Ketat 12 Perusahaan Dana Pensiun Bermasalah, Didominasi BUMN

OJK Pantau Ketat 12 Perusahaan Dana Pensiun Bermasalah, Didominasi BUMN

Dari 12 perusahaan tersebut, 7 di antaranya merupakan perusahaan BUMN.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mendag Kaget Harga Cabai Tembus Rp120.000 per Kg: Mahal Banget, Enggak Ada yang Beli itu

Mendag Kaget Harga Cabai Tembus Rp120.000 per Kg: Mahal Banget, Enggak Ada yang Beli itu

Banyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.

Baca Selengkapnya icon-hand
Dukung Digitalisasi, Pusat Data Nasional Ditargetkan Rampung di Oktober 2024

Dukung Digitalisasi, Pusat Data Nasional Ditargetkan Rampung di Oktober 2024

Integrasi dan sinkronisasi data sudah diinstruksikan oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya icon-hand
Waspada Eksploitasi Pasar di Balik Rencana TikTok Gandeng Tokopedia

Waspada Eksploitasi Pasar di Balik Rencana TikTok Gandeng Tokopedia

TikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.

Baca Selengkapnya icon-hand
Waduh, 3 Komoditas Penyumbang Inflasi Justru Tak Disukai Petani

Waduh, 3 Komoditas Penyumbang Inflasi Justru Tak Disukai Petani

Inflasi November 2023 naik akibat lonjakan berbagai harga pangan, salah satunya cabai.

Baca Selengkapnya icon-hand
Tak Melulu Konsumtif, OJK Sebut Paylater Bisa untuk Hal Produktif

Tak Melulu Konsumtif, OJK Sebut Paylater Bisa untuk Hal Produktif

OJK menilai produk paylater bisa membantu masyarakat menengah ke bawah dalam memenuhi kebutuhan.

Baca Selengkapnya icon-hand