Merdeka.com - Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Sultan Gustaf Al Ghozali saat ini menjadi sorotan berkat Non Fungible Token (NFT). Bagaimana tidak, dia sukses meraup keuntungan hingga Rp1,5 miliar dari penjualan swasfoto atau selfie dirinya yang dilakukannya setiap hari dalam lima tahun terakhir.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun menyambut dengan antusias kesuksesan Ghozali yang mampu meraup uang miliaran Rupiah setelah karya selfienya dijual di NFT.

Menurutnya fenomena Ghozali Everyday membuka mata banyak pihak bahwa NFT yang sudah dia dengungkan sejak tahun lalu betul-betul memberi peluang baru bagi ekonomi kreatif. Tak hanya lukisan, produk kreatif lainnya bisa ditawarkan di NFT.

Orang nomor satu di Jawa Barat ini pun melihat perdagangan di bursa seni digital ini dinilai tidak lagi mempersoalkan karya bagus atau jelek, sepanjang ada yang menyukai maka transaksi akan terjadi.

"Saya berharap ini menginspirasi pelaku industri kreatif lainnya," kata Ridwan Kamil, Sabtu (15/1).

Karya-karya NFT Ghozali Everyday yang terjual, menurutnya, menunjukan bahwa pembeli menghargai segala karya. Data DappRadar mencatat penjualan NFT mampu menembus angka tertinggi, yaitu USD10,7 miliar atau sekitar Rp152 triliun pada kuartal III tahun 2021.

"Saya lihat ada anak kecil buat gambar digital dapat Rp4 miliar. Ada satu gambar monyet dijual Rp50 miliar. Jadi, apa yang terlihat sederhana bisa mahal karena kuncinya marketing," ujarnya.

Fasilitasi Penjualan Karya Seniman Lokal Lewat Akun NFT Pemprov Jabar

Karena itu pihaknya akan segera merealisasikan rencana Pemprov Jabar membuka akun NFT guna memfasilitasi para seniman dan pelaku ekraf. Tujuannya agar kesejahteraan pelaku industri bisa meningkat.

"Jadi (pelaku ekraf) bisa titip di akun yang kami buat, tidak usah register dan bayar lagi. Nanti hasil penjualannya kita serahkan pada pemilik karya. Kita ibaratnya menyediakan wadah," katanya.

Terakhir, Ridwan Kamil juga menilai apa yang dilakukan Ghozali juga menjadi contoh bagi kaum muda lain bahwa kreatifitas dan konsistensi berkarya bisa menjadi jalan menjauhi narkoba.

"Saya mengajak anak muda milenial untuk fokus berkarya, perlu diingat momentum Indonesia Emas 2045 memerlukan orang-orang tangguh dan kreatif," pesannya.