Di Malaysia, pebisnis waralaba tak terpengaruh suku bunga bank
Merdeka.com - Bank Indonesia berharap pelaku usaha dan nasabah untuk bersabar dengan situasi bunga kredit yang masih dipatok tinggi. Sudah 11 bulan, BI rate dipertahankan 7,5 persen. Demikian pula Bunga Pinjaman (Lending Facility) masih dipatok 7,5 persen, serta Suku Bunga Fasilitas Deposit (Deposit Facility) juga tetap di posisi 5,75 persen.
Salah satu sektor usaha yang mengeluhkan tingginya suku bunga perbankan adalah pebisnis waralaba. Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Levita Ginting Supit menuturkan, pelaku usaha waralaba tidak mungkin menggunakan dana sendiri untuk bisnisnya. Dana segar pinjaman dari bank menjadi modal utama.
"Kalau bunga bank tinggi, mereka akan susah untuk melakukan usaha. Kan harus dilihat juga dalam melakukan bisnis profit dia itu bisa menutup bunga bank atau tidak, Kalau bunga bank tinggi terus profitnya habis untuk bunga bank ngapain berbisnis?" ujar Levita saat ditemui di pameran 'Franchise and License Expo Indonesia' di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/9).
Pihaknya mengaku sudah menyampaikan keluhan perihal tingginya suku bunga kepada pemerintah. Harapannya, pemerintah menyampaikan ke bank sentral untuk memberi dukungan dengan menekan tingkat suku bunga bank.
Dia membandingkan dengan dukungan pemerintah dan perbankan Malaysia terhadap pebisnis waralaba. Dia menjelaskan, pebisnis waralaba di malaysia tidak terpengaruh naik turunnya suku bunga bank.
"Kalau di negara lain seperti Malaysia, mereka malah tidak pakai bunga untuk menjalankan bisnis franchise," ucapnya.
Dia tidak menyebut range ideal untuk suku bunga perbankan. Sebab, itu juga erat kaitannya dengan kemampuan masyarakat.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaNekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaBebas Finansial Tak Lagi Mimpi, Wujudkan Bersama BRI Prioritas
Selagi ada sumber daya dan tekad yang kuat untuk mencapainya, kebebasan finansial sangat mungkin untuk diraih lebih cepat.
Baca SelengkapnyaSembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaDagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaDikeluhkan Soal Modal saat Blusukan ke Pasar Boyolali, Ganjar Janjikan Kredit Bunga Ringan Khusus Pedagang
Ganjar bicara memiliki program bernama Kredit Lapak, kredit murah khusus untuk para pedagang pasar saat menjabat Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaBangun Bisnis dengan Modal Rp2 Juta, Penjual Elektronik di Gang Sidoarjo Kini Punya Omzet Miliaran Rupiah Tanpa Utang Bank
Awal merintis bisnisnya, Sueb mendapat omzet puluhan juta. Kini Sueb mampu meraih omzet hingga miliaran rupiah.
Baca Selengkapnya