Merdeka.com - Apple baru saja meresmikan 13 iTunes Store di pelbagai kawasan Asia. Namun, dari negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), hanya Indonesia dan Myanmar yang belum mendapatkan layanan musik berbayar ini.

Negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, maupun Vietnam, termasuk dalam daftar penerima layanan iTunes Store. Dalam situs.apple.com yang dirilis,Rabu (27/6), tidak dijelaskan apa alasan Indonesia dan Myanmar tidak masuk dalam bidikan bisnis musik digital perusahaan berlogo apel itu.

iTunes Store merupakan layanan penjualan musik dan film secara digital. Pelanggan yang menggunakan piranti buatan Apple, seperti iPod atau iPad bisa membeli lagu secara legal melalui situs ini. 

Peluncuran situs iTunes Store Asia ini merupakan upaya Apple menggaet pasar baru dengan konten lokal. Untuk negara Hong Kong dan Taiwan, pengguna bisa pula membeli lagu-lagu penyanyi dalam negeri seperti Jay Chou, Andy Lau, atau Yuja Wang. 

Apple mengaku sudah kerja sama dengan ratusan perusahaan rekaman dan raksasa industri film. Perusahaan yang didirikan mendiang Steve Jobs ini menyediakan lebih dari 20 juta lagu untuk diunduh secara legal. Pengguna dapat pula menyewa sebuah film lewat situs ini.  

Keberadaan iTunes Store merupakan salah satu alasan Apple menjadi raksasa baru industri hiburan dunia.

Di Indonesia, sebagian besar toko musik digital dijalankan provider telepon seluler. Beberapa toko musik digital yang mengeluarkan layanan serupa antara lain toko musik IM:Port, Digital Music Dowload Esia, dan LangitMusik Telkomsel.