Desember 2020, Indonesia Kebanjiran Impor Produk dari China
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia pada Desember 2020 mencapai USD14,44 miliar, naik 14 persen dibanding November 2020. Namun secara year on year nilai impor turun tipis 0,47 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, berdasarkan penggunaan barang, peningkatan impor terjadi baik untuk impor barang konsumsi, bahan baku dan barang modal. Impor barang konsumsi mengalami peningkatan sebesar 31,89 persen.
"Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan impor terbesar adalah garlic (bawang putih) impor dari Tiongkok (China), mesin AC untuk cooling capacity yang juga diimpor dari Tiongkok dan buah-buahan yakni jeruk mandarin dan juga buah apel segar," ujarnya, Jakarta, Jumat (15/1).
Selanjutnya, impor bahan baku pada Desember lalu secara month to month juga tumbuh menggembirakan mulai bergerak sebesar 14,15 persen. Barang modal juga naik sebesar 3,89 persen.
"Di sana ada berbagai perlengkapan mesin yang kita impor dari beberapa negara seperti Italia dan Korsel. Impor barang modal juga naik 3,17 persen kalau bandingkan dengan posisi Desember 2019," jelas Suhariyanto.
Berdasarkan HS dua digit, terjadi peningkatan impor mesin dan peralatan mekanis yang masuk barang modal. Kemudian mesin dan perlengkapan elektrik, masuk barang modal sehingga dengan harapan kenaikan ini tentu berpengaruh pada komponen PMTB di PDB dari sisi pengeluaran.
Kemudian ada beberapa golongan barang HS 2 digit yang diimpor mengalami penurunan, terutama logam mulia, perhiasan dan permata. Lalu juga perangkat optik fotografi, sinematografi medis, serealia, gandum terutama aluminium dan barang dari aluminium.
Berdasarkan negara, impor dari China pada Desember 2020 ini mengalami peningkatan USD 550 juta. Impor dari Brasil juga naik USD 135,1 juta. Korea Selatan, Perancis, Malaysia juga meningkat. "Tapi, peningkatan impor paling utama adalah berasal dari Tiongkok," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaTernyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaData BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar
Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaTren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaData BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaData BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca Selengkapnya