Depan Jokowi, bos BI banggakan keberhasilan menjaga inflasi di seluruh wilayah NKRI
Merdeka.com - Rapat koordinasi nasional (Rakornas) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kembali digelar. Rakornas TPID 2018 mengusung tema 'mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mewujudkan stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif' dilangsungkan pada hari ini, Kamis (26/7).
Rakornas tersebut dihadiri oleh jajaran menteri ekonomi, Kepala Polisis RI (Kapolri), Panglima TNI dan kepala daerah di seluruh Tanah Air mulai dari Gubernur, Bupati serta Wali Kota.
Dalam sambutannya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo melaporkan kinerja hasil TPID kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Komitmen kita bersama dalam menjaga stabilitas harga keberhasilan dan pengalaman bapak presiden ketika terlibat langsung dalam menjaga stabilitas harga di daerah dapat menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh peserta yang hadir pagi hari ini," kata Perry, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (26/7).
Dia menjelaskan, tema rakornas kali ini memiliki komitmen dan dukungan terhadap agenda pembangunan infrastruktur pemerintah baik pusat maupun di daerah yang diharapkan akan semakin kuat melalui akselerasi dan optimalisasi pemanfaatannya.
"Kalau kita lihat inflasi pada tahun 2017 yang lalu terdapat cukup rendah yaitu 3,6 persen dan karenanya berada dalam kisaran sasaran 4 persen plus minus 1 persen. Keberhasilan pengendalian inflasi ini didukung oleh inflasi di seluruh kawasan realisasi inflasi harga pangan atau yang sering disebut volatile food semakin menurun bahkan pada tahun 2017 mencatat angka terendah dalam 13 tahun terakhir," ujarnya.
Capaian tersebut lanjutnga, merupakan buah dari koordinasi kebijakan yang kuat antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat serta Bank Indonesia.
"Kami telah melakukan berbagai program inovatif yang telah dilakukan melalui tim pengendalian inflasi baik pusat maupun daerah bahkan keberhasilan pengendalian inflasi itu juga tercatat dan semakin menurun di tahun 2018 ini hingga pertengahan 2018 inflasi semakin rendah 3,1 persen pada bulan Juni 2018," ujarnya.
Oleh sebab itu, Perry optimis inflasi akan tetap terkendali dalam rentang sasaran tahun ini yaitu 3,5 persen plus minus 1.
"Bahkan realisasi inflasi periode bulan Idul Fitri 2018 lebih rendah dibandingkan 3 tahun terakhir tahun 2015-2017. Tentunya keberhasilan kita bersama pengendalian inflasi ini sangat penting karena akan menentukan capaian inflasi di akhir tahun ini dan tahun-tahun depan."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengecek kondisi harga-harga bahan pokok di daerah tersebut sekaligus infrastruktur pasar di Mamasa.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca Selengkapnya