Merdeka.com - Setelah mendengar kegelisahan dan keluhan Federasi Pilot Indonesia (FPI) terkait padatnya penerbangan di dalam negeri, salah satu anggota Komisi V DPR Eriko Sutarduga menyarankan pemerintah melakukan moratorium atau penghentian sementara penambahan dan penjadwalan penerbangan.

"Saya usulkan ada moratorium sebelum ada keputusan yang konkret mengenai jalan keluar ini," jelas Eriko di gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/4)

Selama periode moratorium pembelian pesawat, pemerintah diminta untuk menyiapkan jalan keluar yang kongkret. Semisal, membangun bandara baru atau menggunakan bandara lama seperti Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Pondok Cabe untuk mengurangi beban Bandara Soekarno Hatta.

"Koordinasi di Indonesia itu sangat sulit. Apakah nanti membangun bandara baru atau sementara buka dulu Halim dan Pondok Cabe. Karena ini berhubungan dengan safety ini paling utama. Kita tidak bisa mengabaikan ini," ujar politisi PDIP ini.

Dia mengakui cara ini akan menurunkan kepadatan penerbangan di Indonesia. Namun dia yakin setelah permasalahan ini terjawab maka sistem penerbangan di dalam negeri akan jauh lebih maju.

"Sebaiknya moratorium dulu, tidak ada penambahan penjadwalan pesawat. Lebih baik mundur selangkah maju untuk maju 1.000 langkah. Kita akan bahas komprehensif dengan pemerintah mengenai moratorium sementara waktu," tutupnya.