DEN Targetkan Indonesia Bebas Impor BBM dan LPG di 2030
Merdeka.com - Menteri ESDM Arifin Tasrif, selaku Ketua Harian Dewan Energi Nasional (DEN) menargetkan, Indonesia sudah bebas impor bahan bakar minyak (BBM) dan liquid petroleum gas (LPG) pada 2030. Hal tersebut disampaikan Menteri Arifin usai Sidang Paripurna Dewan Energi Nasional bersama Persiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (20/4).
"Masih ada impor BBM dan LPG di mana memang dalam strategi energi nasional ini kita rencanakan 2030 itu kita tidak lagi impor BBM dan diupayakan juga tidak impor LPG," kata Menteri Arifin di Kantor Presiden dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (20/4).
Dia juga mengatakan saat ini pemerintah mendorong sumber energi baru dan terbarukan dalam rangka menekan emisi karbon. Pemerintah pun menargetkan peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan sebanyak 24.000 megawatt dari total energi saat ini mencapai 10,5 gigawatt. Sehingga di 2035 diupayakan bauran bisa meningkat mencapai 38.000 megawatt.
"Di mana backbone kita harapkan dari pembangkit listrik tenaga surya yang dalam perkembangannya dari hari ke hari makin ekonomis," bebernya.
Tidak hanya itu, Menteri Arifin pun mengatakan pemerintah akan menyelesaikan infrastruktur energi seperti gas dan batubara. Kemudian, DEN juga ingin listrik masuk di seluruh Indonesia.
"Demikian juga untuk bahan bakar minyak dengan program BBM 1 harga ini ke depannya kita harapkan bisa dinikmati oleh masyarakat," ungkapnya.
Pemerintah Targetkan Setop Impor BBM di 2026
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencanangkan setop impor Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 2026. Secara keseluruhan, permintaan BBM pada 2026 akan mencapai 85,14 juta kilo liter (KL) yang nantinya akan dipenuhi dengan produksi sendiri dalam negeri.
"Diharapkan pada tahun 2026 kita sudah tidak mengimpor lagi BBM. Pengurangannya secara gradual dari tahun ini sekitar 16,76 juta KL kita mengimpor," ujar Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji dalam Oil & Gas Stakeholders Gathering, Rabu (9/12).
Adapun kebutuhan BBM dalam negeri pada tahun 2020 diproyeksikan sebesar 69,72 juta KL. Selain dari impor, pemenuhan kebutuhan BBM dalam negeri berasal dari BBN sebesar 8,43 juta KL, dan sisanya dari produksi BBM melalui kilang dalam negeri 44,52 juta KL.
Tutuka juga memaparkan produksi BBM pada tahun- tahun yang akan datang ini ditopang oleh tambahan produksi dari sejumlah kilang. Untuk target 2022, kementerian ESDM menargetkan tambahan produksi dari kilang Balongan.
Sedangkan di 2023 diharapkan ada tambahan produksi dari Kilang Balikpapan, dan pada 2026 berasal dari produksi BBM dari kilang Cilacap dan GRR Tuban.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG
Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaKonsumsi BBM Diprediksi Naik Saat Mudik Lebaran, Begini Strategi Pertamina Agar Bensin Tak Langka
Pertamina memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 6 persen secara agregat.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN Gelar RUPS Pertamina Tetapkan Jajaran Direksi Baru
Kementerian BUMN melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Direksi Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok LPG Cukup Selama Lebaran
Pertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca Selengkapnya85 Program Desa Energi Berdikari Pertamina Sukses Turunkan 729 Ribu Ton Emisi Karbon
Program DEB juga memberikan dampak ekonomi bagi 5.413 KK Penerima Manfaat.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPencapaian UNDP Dukung Pembangunan Berkelanjutan Indonesia Sepanjang 2023
UNDP berkomitmen untuk memperdalam kolaborasi dan memperluas partisipasi dalam mencapai kemajuan di bidang energi dan pembangunan.
Baca SelengkapnyaDirut PLN Resmikan Rumah Bersama Transisi Energi Indonesia, Ini Tujuannya
Rumah bersama ini merupakan komitmen pemerintah untuk memperkuat kolaborasi antar kementerian/lembaga terkait untuk percepatan transisi EBT.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca Selengkapnya