Demo Mahasiswa Bikin Rupiah Melemah
Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti menyebutkan hari ini nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah. Salah satunya disebabkan adanya aksi demonstrasi selama 2 hari.
"Rupiah hari ini agak sedikit melemah di level 14.135 padahal kemarin kemarin Rupiah sudah anteng di bawah 14.100," kata dia, dalam sebuah acara diskusi di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (25/9).
Mengutip Bloomberg, Rupiah dibuka di level Rp14.120 saat pembukaan pagi hari ini atau melemah dibanding penutupan sebelumnya Rp14.113. Usai pembukaan, Rupiah terus mengalami pelemahan. Hingga siang ini Rupiah berada pada level 14.135.
Selain dari sisi domestik, faktor eksternal dari kondisi global juga turut mempengaruhi pelemahan Rupiah tersebut. Kendati demikian, BI akan terus menjaga stabilitas moneter.
"Dan oleh karena itu upaya sedang kami jalankan bahwa menjaga stabilitas di pasar uang khususnya di BI dan valas jadi satu keharusan jika inginkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," tutupnya.
Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.134 per USD. Melemah jika dibandingkan dengan patokan pada tanggal (24/9) yang ada di angka 14.099 per USD.
Berdasarkan data BI, pada September 2019, Rupiah mencatat apresiasi 0,9 persen secara point to point (ptp) dan 1,0 persen secara rerata dibandingkan dengan level Agustus 2019. Dengan perkembangan tersebut Rupiah sejak awal tahun sampai dengan 18 September 2019 tercatat.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaImpor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca Selengkapnya