Defisit Makin Lebar Jika Masyarakat Mampu Gunakan Gas Elpiji 3Kg
Merdeka.com - Masyarakat mampu diingatkan untuk tidak menggunakan Elpiji 3 Kilogram (Kg) atau Elpiji bersubsidi. Ini penting untuk membantu meringankan beban pemerintah di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, Elpiji 3 Kg disediakan pemerintah untuk kelompok miskin. Namun hingga hari ini masih banyak digunakan oleh kelompok masyarakat mampu.
"Masyarakat mampu masih banyak kedapatan menggunakan Elpiji 3 kg. Ini juga terjadi karena disparitas harga dengan Elpiji non-subsidi yang masih besar," kata Mamit, di Jakarta, Rabu (5/8).
Menurut Mamit, jika kelompok masyarakat mampu menggunakan Elpiji 3 Kg bersubsidi maka beban keuangan negara akan meningkat. Sebab subsidi bertambah dan hal ini diperparah Dengan kondisi pandemi Covid-19 yang sedang terjadi.
Selain itu, saat ini 70 persen bahan baku Elpiji masih impor. Jika subsidi terus, defisit transaksi berjalan akan makin tinggi.
Dia pun meminta masyarakat golongan mampu tidak menggunakan Elpiji 3 Kg bersubsidi. Sebab, akan merugikan kelompok masyarakat lain dan juga para pedagang kecil yang memang lebih berhak mendapatkan gas elpiji 3 kilogram.
Jika kelompok masyarakat mampu masih bandel menggunakan gas Elpiji 3 kg, bisa dipastikan kuota Elpiji 3 Kg bersubsidi akan jebol dan ujung-ujungnya justru memberatkan Pertamina dan keuangan negara.
"Setiap kali over, maka ini menjadi tanggungan Pertamina. Sementara ketika kuota jebol dan terpaksa ditambah oleh Pertamina, belum tentu juga diganti pemerintah karena masih perlu dihitung selisihnya dan tergantung audit BPK," jelas Mamit.
Kuota Selalu Habis
Dia melanjutkan, jika kuota sudah habis, akan menimbulkan kelangkaan hal ini merupakan permasalahan klasik yang selalu timbul di setiap tahunnya.
Pemerintah pun perlu membuat kebijakan untuk mengendalikan konsumsi Elpiji 3 Kg bersubsidi agar tetap sasaran, salah satunya dengan menerapkan sistem distribusi tertutup.
"Ini lebih jelas asalkan datanya benar sehingga tepat sasaran dan jangan sampai ada kesalahan data. Salah satu kelemahan kita adalah akurasi data,” pungkas Mamit.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendaftaran Jadi Konsumen LPG 3 Kg Masih Dibuka, Syaratnya Bawa KTP dan Kartu Keluarga
Mulai 1 Januari 2024, pembelian elpiji tabung 3 Kg hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang telah terdata sebelumnya dengan membawa KTP.
Baca SelengkapnyaBeli Gas 3 Kg Wajib Pakai KTP, Warga Ramai-Ramai Titip NIK ke Warung Kelontong
Mulai 1 Januari 2024 syarat pembelian gas LPG 3 Kg menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaMasyarakat Diminta Segera Daftar Agar Dapat LPG 3 Kg Subsidi
Pengguna LPG subsidi wajib mendaftar sebelum melakukan transaksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beli Gas LPG 3 Kg Wajib Terdata di Pertamina Mulai 1 Januari 2024, Begini Cara Daftarnya
Masyarakat yang belum terdata diimbau agar segera mendaftar sebelum melakukan pembelian LPG tabung 3 kg.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Tujuan di Balik Aturan Pembelian Gas LPG 3 Kg Wajib Pakai KTP dan KK
Identifikasi tersebut penting karena pada akhirnya, bisa memperlancar distribusi kepada masyarakat yang berhak.
Baca SelengkapnyaPemerintah Masih Verifikasi 7,1 Juta Konsumen LPG 3 Kg, Ada Kebocoran?
Pemerintah telah resmi mewajibkan pembelian LPG 3kg pakai KTP.
Baca SelengkapnyaJika Penggunaan Gas Bumi Gangguan saat Libur Lebaran, Segera Lakukan Hal Ini
PGN memperketat pengamanan dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah insiden keamanan yang dapat mengganggu ataupun merugikan lingkungan.
Baca SelengkapnyaBeli LPG 3 Kg Pakai KTP, Warga: Takut Dipakai Buat Pemilu
Titik bilang, warga di daerahnya sangat sensitif apabila dimintai fotocopy KTP.
Baca SelengkapnyaTernyata Sangat Mudah, Begini Cara Daftar KTP agar Tetap Bisa Beli LPG 3 Kg
Pemerintah mengimbau masyarakat pengguna LPG subsidi 3 Kg untuk segera mendaftar melalui pangkalan LPG milik Pertamina.
Baca Selengkapnya