Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DBS: Pasar Saham akan Bertahap Bangkit dari Pandemi di 2021

DBS: Pasar Saham akan Bertahap Bangkit dari Pandemi di 2021 bursa saham. shutterstock

Merdeka.com - The Development Bank of Singapore (DBS) memprediksi reli pasar tahun 2021 akan meluas lantaran adanya vaksin serta stimulus fiskal yang mendukung pemulihan perekonomian dunia, dan secara bertahap perusahaan-perusahaan akan bangkit kembali.

"2021 akan menandai satu tahun pemulihan karena perusahaan secara bertahap bangkit dari pandemi, lebih kuat dan lebih gesit," kata DBS Chief Investment Officer, Hou Wey Fook, dalam diskusi DBS, Senin (4/1).

Hou Wey Fook mengatakan, ada beberapa fokus strategis DBS di masa pemulihan ini di antaranya, imbal hasil obligasi riil negatif untuk mendukung aset berisiko, tersedia premi risiko ekuitas untuk memicu dana masuk ke ekuitas, pendapatan perusahaan akan pulih saat bisnis normal kembali.

Kemudian rotasi ke Nilai menandakan reli berkelanjutan. Pasar ekuitas telah memasuki tren naik yang sehat dan berbasis luas karena sektor Nilai atau tertinggal bermain mengejar Pertumbuhan, dan perang melawan Big Tech telah dimulai.

"Ini terjadi setelah meningkatnya dominasi perusahaan teknologi AS. Meskipun ada hambatan, investor harus tetap tenang karena menjalankan divisi bisnis di Big Tech dapat menghasilkan penciptaan nilai," ujarnya.

Lanjut Hou Fey Fook, kredit adalah "permainan aman" baru. Penyertaan obligasi korporasi Federal Reserve ke dalam perangkat kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE) mereka menyimpulkan kredit adalah "permainan aman" sebagai aset yang menghasilkan pendapatan.

Sweet spot dalam hal rasio tingkat imbal hasil / default adalah kredit dengan peringkat BBB / BB di Asia dan Eropa. Pertahankan durasi portofolio rata-rata selama 5 tahun.

Demikian emas terus menjadi nilai yang baik terhadap volatilitas. Terlepas dari keberhasilan pengembangan vaksin dan antisipasi pemulihan ekonomi hingga tahun depan, kebijakan moneter global diharapkan tetap akomodatif sepanjang tahun 2021 untuk mendukung pemulihan.

"QE memiliki efek menyediakan likuiditas ke dalam sistem, menurunkan imbal hasil obligasi, melemahkan dolar, dan mendorong inflasi lebih tinggi. Faktor-faktor ini menjadi faktor penarik untuk harga emas," pungkasnya.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik

ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik

ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gelar Forum Bisnis, Singapura-Indonesia Bahas Investasi Masa Depan Usai Pengumuman Pemilu 2024

Gelar Forum Bisnis, Singapura-Indonesia Bahas Investasi Masa Depan Usai Pengumuman Pemilu 2024

Forum ini menunjukan relasi Singapura-Indonesia dalam bisnis sangat kuat dan dinamis.

Baca Selengkapnya
PBNU Minta Satgas Pangan Bergerak Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Ramadan

PBNU Minta Satgas Pangan Bergerak Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Ramadan

PBNU meminta satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos

BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos

Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini

Penjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini

Komoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.

Baca Selengkapnya