Dampak krisis Turki, hidup rakyat Indonesia bisa makin sulit
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) kembali melemah tajam. Rupiah saat ini berada di level Rp 14.614 per USD.
Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, mengatakan anjloknya Rupiah akan berdampak pada kenaikan inflasi. Baik karena bahan pangan maupun bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi karena pengaruh biaya impor yang membengkak.
"Ini bisa gerus daya beli masyarakat," ujar dia di Jakarta, Senin (13/8).
Pelemahan Rupiah ini juga menimbulkan potensi gagal bayar utang luar negeri swasta. Terlebih masih ada pihak swasta yang belum melakukan lindung nilai (hedging) terhadap utang luar negerinya.
"Saat ini, tidak semua utang swasta di-hedging maka sangat sensitif ke selisih kurs," kata dia.
Dampak lain dari depresiasi ini yaitu terhadap industri manufaktur, di mana akan membuat industri menahan ekspansinya karena naiknya biaya bahan baku dan barang modal yang masih diimpor.
"Ongkos logistik juga semakin mahal karena 90 persen kapal untuk ekspor impor pakai kapal asing yang hanya terima valas," tandas dia.
Seperti diketahui, Rupiah kembali merosot tajam hingga level Rp 14.600 per USD. Hal itu salah satunya disebut sebagai imbas dari krisis keuangan yang dialami oleh Turki.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebutkan ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi kondisi Rupiah. Namun untuk kali ini yang mengambil andil cukup besar dalam pelemahan mata uang Garuda tersebut adalah krisis yang sedang terjadi di Turki.
Reporter: Septian DenySumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca Selengkapnya