Dampak Buruk Jika IHSG Terus Anjlok
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami tekanan mendalam sejak beberapa waktu terakhir. Pagi tadi, IHSG dibuka melemah 106,77 poin atau 2,31 persen ke posisi 4.580,41.
Analis Bina Artha Sekuritas, Nafan Aji mengatakan, dampak terburuk jika IHSG terus anjlok secara jangka panjang akan menghantam kinerja emiten atau perusahaan publik. Di mana, sektor konsumsi dan perbankan dikhawatirkan berdampak paling besar.
"Pergerakan IHSG melemah dampak terburuknya kan sektor konsumsi kemungkinan emiten akan mengalami kinerja penurunan. Pihak banking juga alami penurunan," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Selasa (17/3).
Dia mengatakan, sektor perbankan bisa saja keluar dari tekanan penurunan IHSG tersebut. Salah satu langkahnya dengan melakukan mitigasi risiko yang cukup baik di masing-masing perusahaan.
"Dengan begitu maka pergerakan IHSG relatif dia baik. Untuk sementara ini demikian. Karena kalau dilihat dari tahun ke tahun sektor perbankan masih trend," kata dia.
Sementara itu, terkait dengan pemulihan IHSG, dirinya mengaku tidak bisa memprediksi. Sebab kondisi pelemahan ini juga imbas dari perkembangan virus corona, apalagi WHO juga sudah menetapkan ini sebagai pandemi internasional. "Di sisi lain pelaku pasar juga masih khawatir," katanya.
Dia mengatakan, jika ingin membalikkan posisi IHSG di level positif bisa berangkat mulai dari global dulu. Misalnya, jika penyebaran virus corona sudah tidak begitu agresif lagi karena beberapa negara sudah menerapkan mitigasi risiko yang baik, efektif sesuai dengan protokol WHO.
"Kita juga melihat misalkan dari perkembangan vaksin bagaimana di AS saya rasa sudah bikin vaksin sudah jadi tinggal dipakai dan dijual, kalau dikomersialisasikan bisa mendatangkan devisa buat dia," jelas dia.
Dia menyebut jika perkembangan pembuatan vaksin bisa berjalan positif, maka bisa dikombinasikan dengan statmen WHO. Artinya dunia sudah tidak perlu khawatir karena vaksin dibuat oleh AS diyakini bisa meredam penyebaran virus asal China itu.
"Karena penting ini paling didenger dan mempengaruhi sehingga kita munculkan statement positif tersebut," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaKinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaKondisi Rupiah dan IHSG Terkini Usai Prabowo-Gibran Menang Versi Quick Count
Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaRupiah Anjlok, Airlangga Masih Optimis Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5 Persen Karena Ini
Meskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaHasil Survei Terbaru Indikator: Elektabilitas Anies-Muhaimin 23,2%, Prabowo-Gibran 46,9% dan Ganjar-Mahfud 22,2%
Perolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca SelengkapnyaVIDEO: Ganjar Tanya Tajam Buka-bukaan Data, Prabowo Jawab Lugas Singgung Bung Karno
Ganjar, pada sesi tanya jawab, menanyakan mengenai indeks MIF yang turun
Baca SelengkapnyaHarga Komoditas Anjlok, Ekspor 2023 Diperkirakan Tak Setinggi Tahun Lalu
Tren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca Selengkapnya