Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dalam 4 hal ini, China jadi raja di Indonesia

Dalam 4 hal ini, China jadi raja di Indonesia Pekerja China ilegal di PLTU Kukar. ©2016 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Indonesia telah menjalin kerja sama dengan China. Mulai dari perdagangan hingga kerja sama ekonomi. Bahkan, pemerintah mencari dana investasi hingga ke China.

Menteri Koordinator Maritim Luhut Pandjaitan memastikan Konferensi Tingkat Tinggi Jalan Sutra atau Belt and Road Initiative (BRI) di Beijing, 14-15 Mei lalu, menghasilkan langkah nyata. Luhut bahkan memuji forum kepala negara yang diinisiasi China tersebut lebih baik ketimbang pertemuan sejenis lainnya.

"Pada forum Belt and Road Forum ini saya lihat, mungkin bisa dikatakan lebih baik dari APEC. Karena mereka membicarakan hal-hal konkrit," katanya dalam siaran pers, Beijing, kemarin.

China menjadikan forum dihadiri 29 kepala negara tersebut untuk menancapkan pengaruhnya di eurasia. Mengingat, menurut Luhut, Negeri Tirai Bambu tersebut memiliki dana hingga mencapai USD 3 triliun.

"Jika mereka mainkan USD 1 triliun saja itu bisa membangun perekonomian baru di berbagai negara. Banyak negara lain yang sudah mendapatkan dana investasi ini, mungkin masih banyak negara yang ingin mendapatkannya juga," katanya.

"Yang sudah dapat antara lain, Saudi Arabia yang China membeli sebagian saham Saudi Aramco, Pakistan mendapat hingga USD 62 miliar, Malaysia dapat lebih dari USD 30 miliar, Filipina juga mendapat lebih dari USD 20 miliar."

Indonesia tentu saja tak mau ketinggalan. Meski Luhut tak menyebut besaran dana China yang diharapkan mengalir ke Tanah Air. Namun, pemerintah telah menawarkan sejumlah proyek yang bisa dibiayai Negeri Panda.

"Seperti proyek terintegrasi di Bitung, kemudian di Sumatera Utara yang juga merupakan proyek terintegrasi, membuka konektivitas disana, lalu ada juga proyek listrik dan pembangunan kawasan industri di Kalimantan Utara.

Namun, Pemerintah Jokowi-JK diminta untuk tidak hanya fokus pada China dalam mencari dana investasi. Ini bertujuan untuk mengurangi risiko dari gejolak mata uang akibat ketidakpastian kebijakan Presiden Donald Trump.

Pengamat ekonomi, Aviliani menilai, negara seperti Jepang, negara-negara Timur Tengah, dan Eropa memiliki potensi besar dalam menarik investasi.

"Akan lebih bagus menggunakan banyak negara itu akan mengurangi juga risiko mata uang kita. Sebaiknya sebanyak-banyaknya negara investasi. Sekarang kan kita China saja," ujarnya.

Kondisi Indonesia, lanjutnya, saat ini masih dilihat seksi oleh investor asing. Di mana, stabilitas politik dan keamanan masih terjaga dengan baik.

"Kalau kita lihat dari analisis-analisis lembaga internasional, kita dianggap risikonya tidak terlalu tinggi dibandingkan negara-negara lain kalau konflik. Seperti Pilkada misalnya. Itu kita dianggap tidak separah negara lain," tuturnya.

Namun, dalam beberapa hal, China berkuasa di Indonesia. Mulai dari pekerja asing hingga turis yang berlibur di Tanah Air. Berikut penguasaan China di Indonesia seperti dirangkum merdeka.com:

(mdk/sau)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif

Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif

Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.

Baca Selengkapnya
Jokowi Yakin China Bisa Cegah Eskalasi di Timur Tengah

Jokowi Yakin China Bisa Cegah Eskalasi di Timur Tengah

Indonesia sendiri terus melakukan komunikasi diplomatik dengan Iran dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Bertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi

Bertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi

Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.

Baca Selengkapnya
Menlu China dan Mantan PM Inggris Temui Jokowi di Istana, Ini yang Dibahas

Menlu China dan Mantan PM Inggris Temui Jokowi di Istana, Ini yang Dibahas

Retno mengatakan China adalah salah satu mitra dagang penting Indonesia.

Baca Selengkapnya
Prabowo Akan Temui Xin Jinping di China Sore Ini, Bahas Apa?

Prabowo Akan Temui Xin Jinping di China Sore Ini, Bahas Apa?

Kemhan menyebut Menhan ke China untuk mempererat hubungan kerja sama Indonesia dan China utamanya di bidang pertahanan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan

Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan

Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.

Baca Selengkapnya