Merdeka.com - Kemarin, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengungkapkan PT Pertamina (Persero) berencana menghentikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar ke pembangkit listrik milik PT PLN (Persero). Sebab, tidak ada titik temu soal harga BBM yang dipasok ke PLN.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengaku tak mau ikut campur soal kisruh Pertamina dengan PLN. Dahlan mengaku tidak membela salah satunya.

Menurut Dahlan, belum adanya titik temu soal harga BBM ke PLN adalah hal biasa. "Pertamina yang menjual solar ke PLN dianggap terlalu murah, akan tetapi pihak PLN menilai pembelian solar dari Pertamina tidak murah. Ini bisnis biasa saja, saya tidak akan bela salah satu. Dua-duanya BUMN, dua-duanya pengen dirinya bagus. Jadi saya tidak akan memihak salah satu," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (6/8).

Soal ancaman menyetop pasokan solar ke PLN, Dahlan tidak mempersoalkan itu. Sebab, masih ada jalan lain untuk memperoleh pasokan solar. PLN bisa melakukan pembelian solar dari pihak lain atau melalui impor.

"Silakan, bisa dari impor atau dari mana saja. Silakan saja, asal PLN bisa dapat harga yang lebih murah," jelas dia.

Sebelumnya, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menuturkan,  Pertamina dan PLN tidak ada titik temu terkait harga solar yang dipasok.

"PLN dengan Pertamina ini kan business to business, harus bersepakat harga jualnya. Tahun lalu Dirut PLN dan Dirut Pertamina sudah bertemu untuk membicarakan harga jual BBM-nya. Karena harga BBM sebelumnya, Pertamina rugi," kata Hanung.