Dahlan Iskan gagal bubarkan Petral karena SBY?
Merdeka.com - Pemerintah sudah resmi membubarkan anak usaha PT Pertamina yakni PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral). Beragam alasan dijadikan pertimbangan pemerintah melikuidasi perusahaan yang selama ini disebut-sebut sebagai sarang mafia migas tersebut.
Upaya membubarkan Petral sudah lama diwacanakan, namun selalu gagal. Saat 2006 sempat direncanakan membubarkan Petral, namun gagal. Hal serupa juga terjadi saat Dahlan Iskan memimpin Kementerian BUMN.
Tidak heran jika selama ini upaya membubarkan Petral selalu menemui jalan buntu. Banyak usulan perbaikan yang 'mati' di tingkat pemangku kepentingan.
"Dulu Pak Dahlan mau bubarkan Petral, tapi ada kekuatan besar. Yang ada Pak Dahlan bilang, tiga kali dipanggil SBY (Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono)," ujar Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri dalam diskusi bertajuk Energi Kita yang digagas merdeka.com, RRI, IJTI, dan Sewatama.
Sebelum ditunjuk menjadi Menteri ESDM, Sudirman Said mengaku selalu ditanya Presiden Joko Widodo terkait keberadaan Petral dan sepak terjangnya.
"Sebelum ditunjuk sebagai menteri, Pak Presiden dulu banyak bertanya soal ini, termasuk Petral. Saya menjelaskan, Pertamina banyak sebenarnya banyak usulan yang mati di Kantor Presiden," ujar Menteri ESDM Sudirman Said.
Akhirnya, Petral berhasil dibubarkan di era Presiden Joko Widodo. Presiden ingin adanya efisiensi dalam pengelolaan migas sekaligus memotong rumor miring perihal mafia migas.
Sudirman Said menuturkan, selama ini biaya impor Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan Pertamina mencapai USD 150 juta per hari atau Rp 1,7 triliun. Setelah melakukan peninjauan langsung ke markas Petral di Singapura terungkap bahwa ada permainan dalam hal biaya distribusi minyak.
"Misal impor 200 barel per hari. Ini yang menjadi lahan dulu untuk bermain-main. Jadi kita potong agar Pertamina punya ruang yang baik," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Mulai Usut Kasus Kebocoran Dokumen DJKA yang Dibawa Firli Bahuri, Pelapor Diperiksa
Edy selaku pelapor berharap penyidik segera memeriksa Firli Bahuri bersama pengacaranya, Ian Iskandar selaku terlapor dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaPidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Pidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu
Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.
Baca SelengkapnyaIstana: Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024 Harus Diuji, Agar Tak Jadi Narasi Penggiringan Opini
Istana mempersilakan masyarakat melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila memang ada kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDadan Tri Yudianto Dituntut 11 Tahun Penjara Terkait Kasus Suap di Mahkamah Agung
Tuntutan tersebut dibacakan Jaksa setelah menilai Dadan terbukti sebagai makelar kasus kepengurusan di MA bersama dengan Sekretaris MA; Hasbi Hasan.
Baca SelengkapnyaHarapan Petani Tembakau ke Presiden Terpilih: Jaga Keberlangsungan Mata Pencaharian Kami
Samukrah mengingatkan bahwa terdapat jutaan masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertembakauan.
Baca SelengkapnyaFOTO: Ekspresi Tiga Pasangan Calon Presiden Saling Sapa dan Umbar Senyuman saat Memulai Debat Ketiga Capres 2024
Suasana akrab mewarnai tiga calon presiden sebelum memulai Debat Ketiga Capres 2024.
Baca SelengkapnyaGus Halim: Jokowi Titip Salam ke Cak Imin, Apresiasi Pencapaian Raihan Suara PKB
Jokowi mengapresiasi pencapaian diraih PKB di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya