Dahlan ingin sapi di Indonesia berkualitas Australia
Merdeka.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal segera membeli lahan ternak sapi seluas 1 juta hektar di Australia seperti yang sudah direncanakan sejak lama. Pembelian lahan tersebut dilakukan guna mengatasi kekurangan daging sapi yang selama ini selalu melanda Indonesia.
"Kita harus mengatasi masalah peternakan. Semalam kami rapat kabinet bahas daging, dan BUMN mengambil kesimpulan untuk mengatasi masalah ternak, bahwa kita harus segera membeli lahan perusahaan peternakan di Australia 1 juta hektar di Australia," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan, di kampus Unpad Bandung, Rabu (11/9).
Dahlan menuturkan, lahan yang akan dibeli itu nantinya khusus diperuntukkan melahirkan sapi. Setelah lahir, sapi akan dibawa ke Indonesia. "Nanti di Indonesia, sapi kembali digemukkan dan dirawat di sini," jelasnya.
Cara itu, kata mantan bos PLN, cukup efektif mengingat sapi yang dihasilkan memiliki kualitas impor. Terlebih, biaya untuk melahirkan sapi di Australia lebih hemat dibanding di Indonesia.
"Kata ahli untuk melahirkan sapi di Indonesia harganya 5 kali lipat lebih mahal melahirkan di Australia," ungkapnya.
Sedangkan, untuk menggemukkan sapi di Indonesia harganya 3 kali lebih murah dibandingkan dengan di Australia."Jadi memang di sana melahirkan murah karena dibiarkan liar," ujarnya.
Dia berharap cara tersebut bisa menjadi solusi atas kekurangan pasokan sapi di tanah air. Dahlan menerangkan proses untuk menghasilkan sapi di Australia yang sudah lebih maju dibanding di Indonesia.
"Ini karena dibiarkan liar sehingga terjadi inses. Perkawinan dengan ibunya dan lain-lainnya. Keturunan jadi jelek sementara di Australia tidak begitu. Karena setelah lahir, jantan langsung dikebiri. Sementara di kita, itu tidak bisa dilakukan karena masih ada paham yang tidak boleh mengebiri," jelasnya.
Dahlan juga meminta, soal enzim menggemukkan sapi agar dikembangkan oleh Unpad. "Semoga manfaat dari penelitian Unpad ini bisa dirasakan ke depannya," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaLusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur
Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaBawaslu Bali Nyatakan Laporan Tim Hukum AMIN Terkait Dugaan Penggelembungan Suara Tak Penuhi Syarat
Bawaslu Bali menyatakan laporan Tim Hukum Nasional AMIN tidak memenuhi syarat materiil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaIbu Rumah Tangga di Blitar Bikin Sabun dari Rempah-rempah, Terjual hingga Singapura Omzetnya Jutaan Rupiah per Bulan
Berawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran
Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaGibran: Papua Tidak Boleh Ditinggal, Harus Terus Dibangun
Gibran mengatakan pembangunan Indonesia ke depannya tidak boleh lagi Jawa sentris.
Baca SelengkapnyaIni Dia Empat Daerah di Indonesia Simpan Harta Karun Timah Paling Banyak
ESDM mencatat, total cadangan timah dunia sebanyak 4,74 juta ton logam pada 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaIni 6 Syarat Pemilih dalam Pemilu 2024 Sesuai Undang-Undang, Ketahui Batas Waktu Memilih di TPS
Berikut enam syarat pemilih dalam Pemilu 2024 sesuai dengan Undang-Undang berlaku.
Baca Selengkapnya