Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Daftar kekesalan Jonan ketika Angkasa Pura tak becus urus bandara

Daftar kekesalan Jonan ketika Angkasa Pura tak becus urus bandara peluncuran logo baru pt angkasa pura II. ©2014 merdeka.com/idris rusadi putra

Merdeka.com - Belum lepas dari ingatan kita saat mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menggelar sidak di Bandara Soekarno-Hatta. Dahlan menyentil kinerja otoritas bandara yang tak becus. Dahlan punya cara sendiri, dia langsung membersihkan lantai kamar mandi terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.

Kinerja otoritas pengelola bandara-bandara di Indonesia kembali mendapat sorotan. Kali ini perhatian khusus datang dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Buktinya, hari pertama kerja sebagai menteri, Jonan langsung blusukan ke Bandara Soekarno-Hatta.

Bukan tanpa alasan Jonan fokus membenahi kinerja otoritas bandara. Sebab, pengelolaan bandara di Indonesia, dalam hal ini Angkasa Pura I dan II, belum memuaskan. Maskapai penerbangan pun mengkritisi kualitas bandara-bandara di Indonesia.

Berbeda dengan Dahlan yang menyentil dengan tindakan, Jonan lebih ceplas ceplos mengkritik kinerja Angkasa Pura. Data Kementerian Perhubungan menunjukkan, Indonesia memiliki 237 bandara. Sebanyak 26 bandara terbesar dikelola AP I dan 42 bandara dikelola pemerintah daerah. Sedangkan 160 bandara masih dioperasikan dan dimiliki Kementerian Perhubungan.

Merdeka.com mencatat keluhan, sindiran, amukan Menteri Jonan pada otoritas bandara. Berikut paparannya.

Kelola bandara tak becus

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengaku prihatin dengan pelayanan bandara di Indonesia tak memenuhi standar. Meskipun berstatus Badan Usaha Milik Negara, Jonan tak segan menyebut duo Angkasa Pura payah mengelola bandara.

"Badan usaha juga harus yang berpengalaman, tetapi kan yang berpengalaman AP I dan AII, tapi kan masih banyak yang tidak becus bandaranya," ujarnya saat konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (5/2).

Jonan menegaskan bakal mencabut izin pengelolaan bandara. Jika operator terbukti tidak baik dalam mengelolanya.

"Konsekuensinya ada, (cabut izin) kenapa tidak?" jelas dia.

AP I dan II cuma minta gratis

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan terus mengkritik kinerja Angkasa Pura I dan II. Bahkan, dia tidak segan-segan menyindir otoritas bandara yang cuma mau minta gratisan pada negara.

"AP I dan AP II kalau kelola aset negara ya harus bagi hasil dengan kita. AP bisanya cuma minta gratis saja," ucap Jonan.

Bandara di Indonesia Timur jelek

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan enggan memperbaiki bandara-bandara di Indonesia Tengah dan Timur.

Alasannya, pengelolaan bandara berada di bawah perusahaan pelat merah. Dalam hal ini, PT Angkasa Pura. Diakui Jonan, kondisi bandara di luar Indonesia Barat memang tak bagus.

"Bandara di Banjarmasin jelek sama dengan yang di Kupang," ujarnya saat rapat dengan Komite IV DPD-RI, Jakarta, Kamis (15/1).

Maka itu, dia mendorong DPD untuk meminta perbaikan bandara ke Kementerian BUMN. Sebab, kementerian itu bertugas mengelola perusahaan pelat merah.

"Bandara di Banjarmasin dikelola dan dimiliki AP 1, sebaiknya bapak anggota DPD berbicara kepada menteri BUMN," jelas dia.

Tak ada pintu keluar darurat

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dihadapkan pada setumpuk pekerjaan rumah untuk membenahi sektor perhubungan dalam negeri. Salah satunya infrastruktur atau sarana prasarana di sektor perhubungan udara, dalam hal ini bandara.

Keluhan datang dari asosiasi maskapai penerbangan asing atau Board of Airlines Representative Indonesia (BAR Indonesia). Sekjen BAR Indonesia Susie Charma menuturkan, maskapai asing mengeluhkan fasilitas yang ada di Bandara Ngurah Rai, Bali. Apalagi, bandara itu pintu masuk utama wisatawan asing.

Dalam penilaiannya, pelayanan di bandara Bali masih jauh dari nyaman. Susie tidak menemukan adanya pintu darurat, padahal itu diperlukan untuk mengantisipasi kondisi buruk.

"Kalau lewat departure area banyak toko kiri kanan. Masalahnya nggak ada exit way, kalau ada emergency hanya ada satu tangga yang tersedia," ungkapnya.

Dia mengaku melaporkan ini pada Jonan karena selama ini keluhannya tak didengar otoritas bandara. "Kami sering mengirim surat kepada AP I tapi tidak direspon," tambahnya.

Mendengar pemaparan Susie, Jonan pun berjanji bakal memanggil Direksi Perum Navigasi, AP I, dan AP II untuk menyelesaikan persoalan yang dikeluhkan oleh pihak maskapai.

"AP I dan Airnav, dirutnya minggu ini saya panggil. Ini harus diselesaikan," singkat Jonan.

Ruang tunggu bandara gelap

Setibanya di terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Menteri Jonan langsung memantau aktivitas maskapai penerbangan milik Rusdi Kirana, Lion Air.

Dalam penilaiannya, ruang tunggu sampai ruang fligh operation perlu ditambahkan penerangan. "Ini kok gelap ruangan, kenapa ? Memang sengaja dimatikan lampunya? Sebaiknya lebih diterangkan saja lebih apik," ujar Jonan akhir tahun lalu.

Selain itu, menurutnya, perlu ada tambahan petugas lampu di setiap ruangan. "Butuh tenaga tambahan, cari yang muda dan gesit."

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terbaik se-Asia Pasifik, Begini Sejarah Bandara Internasional Juanda Surabaya

Terbaik se-Asia Pasifik, Begini Sejarah Bandara Internasional Juanda Surabaya

Nama bandara ini diambil dari nama Perdana Menteri Indonesia terakhir

Baca Selengkapnya
Daftar 10 Bandara Terluas di Dunia, Ada yang Sebesar Jakarta

Daftar 10 Bandara Terluas di Dunia, Ada yang Sebesar Jakarta

Bandara ini memiliki luas hampir 300 mil persegi atau luasnya seperti Ibu Kota DKI Jakarta sebesar 255,4 mill persegi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Klaim Sudah Gelontorkan Dana Desa Rp539 Triliun: Setara 250 Bandara Besar

Jokowi Klaim Sudah Gelontorkan Dana Desa Rp539 Triliun: Setara 250 Bandara Besar

Jokowi menilai jumlah dana desa yang telah disalurkan sejak tahun 2015 itu bukanlah angka yang kecil.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Kereta api Turangga adalah salah satu kereta api yang memiliki sejarah panjang, nama kereta ini diambil dari kendaraan mitologi tunggangan para bangsawan Jawa.

Baca Selengkapnya
Mana yang Harus Didahulukan antara Kereta Api dan Pemadam Kebakaran? Kejadian di Bandung Ini Jadi Contoh

Mana yang Harus Didahulukan antara Kereta Api dan Pemadam Kebakaran? Kejadian di Bandung Ini Jadi Contoh

Saat sampai di perlintasan sebidang Cikadupateh, para petugas dan relawan yang berjaga dengan sigap menghentikan truk pemadam kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

Baca Selengkapnya
KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak

KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak

Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.

Baca Selengkapnya
Gagasan 40 Kota Selevel Jakarta ala Cak Imin, Timnas AMIN Beberkan Sumber Anggarannya

Gagasan 40 Kota Selevel Jakarta ala Cak Imin, Timnas AMIN Beberkan Sumber Anggarannya

Timnas Amin menilai kota selevel Jakarta baru ada lima sehingga kota-kota lain perlu diprioritaskan pembangunannya daripada anggaran dihabiskan untuk IKN.

Baca Selengkapnya
Bintara Polisi Masih Bujangan saat Kenaikan Pangkat, Komandan Langsung Siram Air 'Ben Laku'

Bintara Polisi Masih Bujangan saat Kenaikan Pangkat, Komandan Langsung Siram Air 'Ben Laku'

Momen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.

Baca Selengkapnya