Curhat Sri Mulyani soal Sulitnya Memberangus Penyelundupan di Tanah Air
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani bercerita mengenai sulitnya memberangus kasus penyelundupan di Tanah Air. Salah satunya adalah karena letak geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Dengan begitu, hampir semua bagian di Indonesia bisa saja dijadikan sebagai entry atau tempat masuk barang selundupan.
"Umpamanya kita sekarang dengan kejadian ini memperketat di Tanjung Priok, mereka bisa lari ke pelabuhan lain," cerita Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (17/12).
Jika pemerintah memperketat di Tanjung Priok, oknum penyelundup kata Sri Mulyani bisa saja pindah ke Surabaya untuk menurunkan barang selundupan. Meskipun seluruh Jawa diperketat, mereka para penyelundup masuk melalui Sumatra.
"Jadi memang ini tantangan kita sebagai negara kepulauan untuk bersama sama berbagai instansi ini supaya kita bisa menggunakan resources secara bersama karena kalau enggak bakalan over stracht," jelasnya.
Kondisi ini menurut Sri Mulyani menjadi tantangan seluruh instansi penegak hukum. "Dan saya senang hari ini pak Jaksa Agung pak Kapolri, TNI semuanya sama sama komitmen untuk melakukan pengawasan dan Kementerian Perhubungan juga akan menugaskan orang orang terbaik dan relyable di berbagai pintu masuk yang dianggap rawan."
Antisipasi
Guna antisipasi penyelundupan, pemerintah Indonesia akan bekerjasama dengan negara lain seperti Singapura. Sri Mulyani bahkan sudah berbicara langsung dengan Kementerian Keuangan Singapura tersebut.
"Kita akan melakukan kerja sama erat antara DJBC (Direktorat Jenderal Bea Cukai) Singapura untuk pertukaran data informasi kita lakukan semakin kuat sehingga cegah kejadian kejadian seperti ini karena mereka akan berikan lead information ke kita," tegas Sri Mulyani.
Kasus Penyelundupan Naik Tinggi di 2019
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, tangkapan mobil dan motor nasional meningkat secara signifikan tahun ini. Di mana sebelumnya 2018 jumlah kasus penindakan mobil mewah sebanyak 5 kasus dan motor sebanyak 8 kasus. Angka ini meningkat pada 2019 menjadi 57 kasus untuk mobil dan 10 kasus untuk motor.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menduga, naiknya kasus penyelundupan mobil mewah ini karena oknum yang menyelundupkan menduga Bea Cukai dalam posisi terlena dalam masa transisi kabinet.
"Mungkin ya mereka menganggap bea cukai dalam posisi terlena atau waktu itu dalam situasi transisi kabinet sehingga pemerintah tidak melihat. Saya enggak tahu, tapi yang jelas kenaikannya luar biasa banyak di 2019," kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (17/12).
Modus yang digunakan dalam penyelundupan bervariasi yaitu tanpa pemberitahuan, pengeluaran tanpa izin, salah pemberitahuan, bongkar luar Kawasan tanpa izin, tidak mere-ekspor barang eks-impor, dan pindah lokasi impor sementara tanpa izin.
Dokumen Dilaporkan Sebagai Batu Bata
Importasi kendaraan tersebut diberitahukan dalam dokumen sebagai batu bata, suku cadang mobil, aksesoris, dan perkakas serta dilakukan oleh tujuh perusahaan berbeda. Perusahaan-perusahaan tersebut mengimpor mobil dan motor mewah dari negara Singapura dan Jepang.
Kementerian Keuangan berkomitmen untuk terus berupaya secara terus menerus dalam memberantas berbagai modus penyelundupan sebagai bentuk penegakan hukum dalam rangka mengamankan hak-hak negara. Kementerian Keuangan mengimbau kepada para pelaku usaha untuk selalu patuh terhadap ketentuan yang telah ditetapkan.
"Kami akan terus melakukan sinergi dengan penegak hukum. Ini tak bisa kami lakukan sendiri. Kita selalu berupaya menjaga lalu lintas masuknya barang. Kita akan melakukan tindakan hukum untuk menindak kejahatan kepabeanan," paparnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Serunya Berwisata di Umbul Manten di Klaten, Tempat Main Air yang Nyaman Cocok untuk Liburan Keluarga
Kabarnya, air yang ada di pemandian Umbul Manten bersumber dari dua buah mata air.
Baca SelengkapnyaCandaan Menkeu Sri Mulyani saat Sapa Menteri LHK Siti Nurbaya: Sudah Hijau Sekarang
Menkeu Sri Mulyani lalu menyapa Menteri LHK Siti Nurbaya yang dengan sebutan sudah berwarna hijau.
Baca SelengkapnyaTinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga
Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaTambah Anggaran Bansos Pupuk, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir Uang Belanja K/L hingga Rp50 Triliun
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaCerita Sri Mulyani Bertemu Susi Pudjiastuti Pertama Kali, Diajak Pulang Mengabdi Usai jadi Direktur Pelaksana Bank Dunia
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap pertemuan pertama kali dengan Susi Pudjiastuti
Baca SelengkapnyaAkhirnya Sri Mulyani Buka Suara Soal Sumber Anggaran Bansos Pangan dan BLT Jelang Hari Pencoblosan
Berbagai program bansos pemerintah baik yang diumumkan Presiden Jokowi atau beberapa menteri akan dilakukan evaluasi berkala.
Baca Selengkapnya