Curhat pengusaha Indonesia saat India hapus uang 500 dan 1.000 rupee
Merdeka.com - Pemerintah India secara resmi telah menghapus atau mencabut peredaran uang pecahan 500 dan 1.000 rupee sejak minggu lalu. Keputusan ini ditujukan untuk melawan peredaran black money, menghentikan peredaran mata uang palsu, menghentikan aliran dana untuk kegiatan terorisme dan melawan korupsi di India.
Untuk mengganti mata uang yang ditarik dari peredaran, Pemerintah India telah menyediakan mata uang 500 dan 2.000 rupee cetakan baru yang dapat diperoleh melalui bank atau kantor pos di wilayah India mulai tanggal 10 November 2016.
Seorang pengusaha Indonesia, Oto Gunasis dari PT Rejeki Putra Putri Eliman yang sedang ikut Expo Indonesia 2016, mengakui kesulitan untuk berbelanja saat memegang 500 dan 1.000 rupee.
Sebelum datang ke India, dia sudah terlanjur menukar Rupiah ke Rupee di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta dengan pecahan yang ditarik tersebut. Dia sempat kebingungan untuk menukar atau membelanjakan dua pecahan mata uang itu, karena ketika datang ke bank antrean sangat panjang.
Otto mengaku tidak mendapat informasi soal penarikan uang itu sebelum datang ke Mumbai, sehingga ketika tiba di Mumbai dan tidak berlaku lagi, sempat kebingungan.
"Namun beruntung pihak KJRI Mumbai bersedia membantu menerima mata uang tersebut menjadi pecahan yang berlaku," kata seperti ditulis Antara, Selasa (15/11).
Dubes Rizali berpesan, WNI yang akan berangkat ke India ada baiknya untuk tidak membeli Rupee di Indonesia sekalipun menukarnya di tempat penukaran uang (money changer) resmi.
Menurutnya, mata uang Rupee palsu memang banyak beredar di mana-mana tak terkecuali di negara lain, dan ini yang menjadi penyebab Pemerintah India melakukan langkah cukup dramatis itu. Bahkan di tempat penukaran uang resmi di Indonesia pun, tidak menutup kemungkinan ada Rupee palsu yang tentunya berasal dari India juga.
Sekalipun ada sedikit keguncangan soal keuangan, tapi WNI yang ingin datang ke India tak perlu ragu karena pemerintah setempat sudah mengantisipasi dan ambil tindakan tepat agar tak terjadi kerusuhan dan kekhawatiran.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaPermasalahan lainnya, petani di Indonesia masih sulit untuk memperoleh fasilitas kredit oleh lembaga perbankan.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaPerusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.
Baca SelengkapnyaLY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.
Baca SelengkapnyaKehebohan muncul di India akibat penemuan Tupai Raksasa Malabar, disebut 'tupai pelangi' karena bulu berwarna. simak selengkapnya disini!
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaPergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca Selengkapnya