Curhat Pengusaha: Banyak Pengelola Mal Menjual Aset
Merdeka.com - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menceritakan kondisi mal saat pemerintah berusaha memutus mata rantai penularan virus corona dengan menelurkan beberapa kebijakan. Salah satunya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Banyak mal terdampak sangat berat. Bahkan ada beberapa pengelola mal yang sengaja menjual asetnya karena sudah tak mampu lagi bertahan.
Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja mengatakan, pengusaha mal saat ini sangat membutuhkan bantuan pemerintah untuk bertahan. Mal tak mungkin bertahan menunggu pandemi usai tanpa adanya bantuan. Sebab, bisnis mal adalah pusat interaksi antara pengunjung, di mana pemerintah melarang hal itu terjadi.
"Itu terbukti selama pandemi, di mana berkerumun dan sebagainya karena naluri manusia. Sangat tidak wajar kalau berdiam di rumah, menyendiri," katanya dalam konferensi pers, Kamis (22/7).
Dia menekankan, pusat perbelanjaan adalah fasilitas bagi manusia untuk bisa interaksi secara langsung. Dengan begitu, ke depannya prospek pusat perbelanjaan masih baik. "Mal perlu bisa jadi fasilitas bagi masyarakat untuk interaksi secara langsung."
Kemudian, menjawab tantangan mal sebagai pusat belanja offline yang melawan marketplace yang notabene beroperasi online, Alphonzus merasa itu bukan sebuah tantangan. Dia menilai kalau online pun sebetulnya bergantung pada pasar offline.
"Pada dasarnya, pasar online bersumber juga dari pasar offline. Jadi, keduanya memiliki kesinambungan," katanya.
Butuh 3 Bulan untuk Bangkit
Dia mengatakan bahwa untuk bisa bangkit dari dampak Covid-19, pelaku usaha membutuhkan waktu setidaknya tiga bulan. Itu pun baru meningkat sekitar 10 persen karena ada pembatasan kapasitas sebesar 50 persen dari peraturan pemerintah.
"Kami bukan tipe cengeng, kami kalau punya kemampuan ya akan bertahan sendiri, tapi sekarang kondisinya sudah berat sekali. Yang kami khawatirkan PPKM ini terjadi berkepanjangan," katanya.
"Pemerintah merencanakan beberapa sektor (dibuka) setelah ada penurunan kasus, dasarnya apa? Apa pelonggaran itu karena bukan tempat penyebaran Covid? Apa dasar yang jelas? Pusat perbelanjaan (mal) masuk ke kategori ini (bukan Cuma pasar tradisional)," katanya.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca Selengkapnya35 Pantun Perkenalan Nama Lucu dan Unik, Ampuh Bikin Orang Terkesan
Merdeka.com merangkum informasi tentang pantun perkenalan nama lucu dan unik yang ampuh untuk bikin orang terkesan.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melonjak, Begini Perjuangan Warga di Jateng Saling Berebut Beras Murah
Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penjarah Curi Harta Karun dari Makam 2.400 Tahun, Tapi Artefak Berharga Ini Justru Ditinggalkan
Penjarah Curi Harta Karun dari Makam 2.400 Tahun, Tapi Artefak Berharga Ini Justru Ditinggalkan
Baca SelengkapnyaPria Ini Tak Takut Gagal Merintis Usaha Selama Masih Ada Ibu, Akhirnya Sukses Jual Makanan dengan Omzet Rp20 Juta Sebulan
Dengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Mahal, Warga Lebak Terpaksa Beralih Makan Singkong
Warga Rangkasbitung mengaku memilih mengonsumsi singkong sebagai makanan alternatif saat harga beras meroket.
Baca Selengkapnya7 Perkara Penghapus Pahala yang Penting Diketahui, Baca Selengkapnya
Kita terkadang lupa bahwa ada perkara-perkara yang dapat menghapus pahala yang susah payah kita kumpulkan.
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaBerbalas Pantun Lucu, Ceria dan Sukses Mengundang Tawa
Berbalas pantun adalah cara yang menarik dan menghibur untuk bermain dengan pantun.
Baca Selengkapnya