Merdeka.com - Lonjakan pengiriman paket belanja online terus meningkat sejak awal Ramadan. Apalagi berbagai platform e-commerce berlomba-lomba memberikan diskon produk hingga menggratiskan biaya ongkos kirim kepada pelanggannya.

Tak pelak hal ini berdampak pada tumpukan barang di gudang-gudang jasa pengantaran barang. Salah satu pegawai gudang perusahaan logistik di Jakarta Utara mengaku, kenaikan volume paket sudah terjadi sejak awal bulan April.

"Dari tanggal 4 mulai banyak kiriman paket, sehari bisa ratusan ribu yang masuk," ungkap Didik saat berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, Selasa (18/4).

Dia menceritakan kenaikan paket tersebut karena banyak platform e-commerce yang menawarkan promo gratis ongkos kirim. Bak bumerang, promo tersebut membuat kedatangan paket melonjak. Bahkan truk barang sudah datang ke gudang ketika paket belum selesai didistribusikan ke lokasi tujuan.

“Paketnya banyak banget, kalau bongkar muat kan harus satu per satu. Jadi kalau paket masih numpuk belum bisa bongkar muat truk yang datang,” kata Didik.

Demi mengantisipasi lonjakan kiriman paket, kantor tempatnya bekerja sudah melakukan perekrutan kurir sebelum bulan puasa. Namun tambahan karyawan baru nyatanya masih kurang untuk menyelesaikan pekerjaan.

"Kurir yang sekarang sudah 2 kali lipat dan kita waktu itu buka lowongan banyak buat kurir tambahan," katanya.

Saking banyaknya paket yang harus dikirim, Didik mengaku menjadi kurir catutan. Selain memilah paket berdasarkan area distribusi, Didik juga turun tangan membagikan paket yang menumpuk.

"Kalau kaya gini saya juga ikut kirim paket. Bayarannya per paket yang dikirim, ada yang satu paket upahnya Rp1.500, sampai Rp2.500," katanya.