Citibank resmi menjadi Account Operator pertama di pasar modal Indonesia
Merdeka.com - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPE) dan Citibank melakukan penandatanganan perjanjian terkait layanan Citibank dalam Penyelesaian Transaksi Bursa. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi dan Chief Executive Officer (CEO) Citi Indonesia, Batara Sianturi, dan disaksikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK.
Dengan perjanjian tersebut, Citibank secara resmi menjadi Bank Kustodian (BK) pertama yang memulai perannya sebagai Account Operator (AO) dalam penyelesaian transaksi bursa.
Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi, berharap dengan adanya Citibank sebagai inisiator AO di pasar modal Indonesia dapat menjadi contoh bagi bank kustodian lainnya, untuk dapat turut memperluas perannya dalam proses penyelesaian transaksi bursa.
"Adanya AO ini juga diharapkan dapat menjadi momentum dimulainya implementasi perluasan peran Bank Kustodian, yaitu sebagai AO, Settlement Agent dan General Clearing Member ke depannya," kata Hasan, di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (30/8).
AO dalam penyelesaian transaksi bursa berfungsi sebagai pihak yang diberikan kewenangan untuk mengambil alih fungsi settlement dari Anggota Bursa (AB). Sebagaimana diketahui saat ini AB melakukan fungsi trading dan settlement dalam transaksi bursa.
Dengan adanya AO, kata dia, AB akan menyerahkan fungsi settlement kepada BK melalui perjanjian bilateral. Pengalihan fungsi yang dilakukan AB terhadap BK dapat membuat proses dan aktivitas operasional AB menjadi lebih efisien, sehingga AB dapat lebih fokus untuk memperkuat fungsi trading.
Selain itu, melibatkan BK secara langsung dalam proses penyelesaian transaksi bursa, dapat mendukung proses kliring dan penyelesaian yang lebih efisien dan aman. "BK akan diberikan hak untuk mengakses langsung sistem kliring KPEI. Hak akses langung atas sistem kliring ini akan memangkas proses penyelesaian transaksi sehingga menjadi lebih efisien," terang dia.
Hasan menambahkan, penunjukkan BK sebagai AO juga akan meningkatkan perlindungan atas aset nasabah. Hal itu mengingat peran BK dalam melakukan fungsi kustodian atas efek milik nasabah. Keterlibatan BK secara langsung dalam proses kliring dan penyelesaian akan memudahkan proses transfer aset nasabah ke dan dari KPEI.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Citi Indonesia, Batara Sianturi menyambut baik diresmikannya Citi Indonesia menjadi Bank Kustodian (BK) pertama yang melaksanakan perannya sebagai AO di pasar modal Indonesia.
"Kami memiliki komitmen untuk senantiasa mendukung berbagai usaha demi pengembangan pasar modal di Indonesia, melalui keahlian berskala global dan insights yang dimiliki berdasarkan pengalaman selama lebih dari 200 tahun melayani nasabah dan klien di berbagai belahan dunia," ujar Batara.
Bertindak sebagai Bank Kustodian di 64 negara, Citibank juga merupakan penyedia utama layanan Account Operator dan General Clearing Member di kancah global, termasuk beberapa pasar di Asia Pasifik.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, bank pemerintah adalah bank yang paling berpengaruh dalam industri perbankan Indonesia.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaBerikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
Baca SelengkapnyaUang tidak hanya berguna sebagai alat pembayaran. Fungsi turunan uang menjelaskan beragamnya kegunaan uang.
Baca SelengkapnyaAbidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca SelengkapnyaBRI menghadirkan kemudahan bagi nasabah terpilih untuk mendapatkan fasilitas perencanaan keuangan untuk nasabahnya melalui layanan BRI Prioritas.
Baca SelengkapnyaAktivitas komunikasi secara internal maupun eksternal terus diperkuat Bank DKI khususnya dalam menyampaikan berbagai perkembangan, capaian kinerja.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnya