Cita-cita Jokowi Kemiskinan 0 Persen Mustahil Tercapai
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Muhammad Faisal, menilai cita-cita Presiden Jokowi untuk menghapus kemiskinan mendekati 0 persen pada 2045 mustahil dilakukan. Hal tersebut dengan melihat karakteristik ekonomi dan wilayah Indonesia.
"Menurut saya hampir mustahil 0 persen. Itu dengan melihat karakteristik ekonomi dan wilayah Indonesia. Ini kan kantong-kantong kemiskinan banyak ada di daerah remote pinggiran yang itu tidak gampang diatasi dan dijangkau dengan program kemiskinan," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (21/10).
Beberapa negara di dunia seperti Korea Selatan juga sulit menghapus kemiskinan. Padahal luas wilayah negara tersebut tergolong kecil tidak seperti Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau. Selain itu, penduduknya tidak sebesar Indonesia.
"Negara yang lebih kecil dari kita dan tidak terpisah-pisah dengan jumlah penduduknya kecil, tingkat ekonomi secara total sudah masuk ke negara maju, belum bisa lepas dari kemiskinan. Sedangkan kita belum capai ekonomi maju," jelasnya.
Pendapatan per kapita Indonesia yang masih menengah ke bawah juga salah satu faktor penghalang impian besar tersebut. Hal lain adalah jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar dan beragam yang tersebar diberbagai pelosok negeri.
"Kita kan masih jauh, masih middle income. Korea Selatan yang sudah high income, masih 1,2 persen tingkat kemiskinannya tidak nol persen. Padahal mengaturnya sebenarnya jauh lebih mudah mereka, tapi faktanya masih ada kantong kemiskinan," jelasnya.
Faisal menambahkan, posisi kemiskinan Indonesia saat ini sudah single digit. Jika pemerintah masih ingin menurunkan, maka target yang mungkin saja bisa dicapai hanya sekitar 10 sampai 9 persen.
"Kalau kita semakin rendah pertumbuhan ekonominya, biasa untuk menekan kemiskinan juga semakin susah. Kita kan sekarang dari rate 10 hingga 9 persen. Nah, kalau sudah single digit makin ke bawah makin susah. Ada beberapa bukti kenapa bisa begitu, banyak sudah terjadi," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan cita-cita bangsa untuk menghapus kemiskinan mendekati 0 persen pada 2045. Indonesia pada 2045, telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah.
Indonesia, lanjutnya, sudah menjadi negara maju dengan pendapatan menurut hitung-hitungan Rp320 juta per kapita per tahun atau Rp27 juta per kapita per bulan. "Itulah target kita. Target kita bersama," ujar Presiden Jokowi.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Isu Pemakzulan Jokowi Jelang Pemilu Tak Produktif, Moeldoko: Kepemimpinannya Diapresiasi Masyarakat
Menurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi: 280 Juta Penduduk Harus Makan Semuanya
Presiden bercerita tentang banyak negara kesulitan beras karena perubahan iklim
Baca SelengkapnyaJokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah
Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim Sebabkan Gagal Panen
Jokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca Selengkapnya