CIMB Niaga klaim jadi bank terbesar kelima di Indonesia
Merdeka.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengklaim sebagai bank terbesar kelima di Indonesia setelah mampu mencatatkan rasio keuangan yang positif dan mengalami peningkatan. Indikatornya, Fee Income Ratio mengalami kenaikan menjadi 25,27 persen dan Cost to Income Ratio yang turun menjadi 46,99 persen.
"Return on Asset (ROA) CIMB Niaga tercatat di level 3,19 persen lebih tinggi 30 basis poin (bps) dari periode yang sama tahun sebelumnya di level 2,89 persen," ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid dalam siaran pers yang diterima oleh merdeka.com, Jakarta, Senin (29/10).
Arwin menambahkan, untuk Return on Equity (ROE) Shareholders Fund juga mencatat kenaikan menjadi 20,98 persen. Arwin menuturkan, kondisi ini membuktikan kinerja keuangan yang positif.
Dia tidak segan mengklaim bank asal Malaysia ini masuk dalam jajaran bank-bank besar di Indonesia. "Atas kinerja keuangan yang positif tersebut, CIMB Niaga semakin memperkokoh posisinya sebagai bank terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset, dengan total aset tercatat sebesar Rp 190,62 triliun per 30 September 2012," tegasnya. Nilai ini naik 20 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 159,15 triliun.
Di tengah gencarnya PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) dalam mengejar pertumbuhan kredit, kualitas asset tetap dijaga pada level yang terus membaik. Hal ini terlihat dari rasio non performing loan atau NPL gross per 30 September 2012 yang tercatat sebesar 2,41 persen.
"Ini lebih rendah dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya di level 2,63 persen," ujar Arwin.
CIMB Niaga juga berhasil mencatatkan pertumbuhan jumlah dana pihak ketiga (DPK) sebesar 16 persen menjadi Rp 146,18 triliun per 30 September 2012.
"Adapun CASA (current account savings account) meningkat sebesar 19 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi sebesar Rp 62,49 triliun," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaKinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen
Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaOJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaLaba Bersih Bank Mega Anjlok 13 Persen di 2023
Adapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaRUPST Bank Bengkulu Angkat Beni Harjono Jadi Dirut, Bank BJB: Kinerja Positif Harus Terus Ditingkatkan
Bank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnya