China Putuskan Turunkan Tarif Impor AS di Hari Valentine, Akhir Perang Dagang?
Merdeka.com - China memutuskan menurunkan tarif impor ratusan produk Amerika Serikat (AS) senilai USD 75 miliar atau setara Rp1.022 triliun (asumsi Rp13.627 per USD). China akan menurunkan sebagian tarif dari 10 persen ke 5 persen dan sebagian lagi dari 5 persen menjadi 2,5 persen. Inikah akhir dari perang dagang?
Dilansir dari CNBC, Kamis (6/2), penurunan tarif ini mulai berlaku pada 14 Februari mendatang. Namun, kementerian keuangan China tidak menjelaskan detail produk yang mengalami penurunan tarif.
Kementerian keuangan China mengatakan keputusan ini untuk menyehatkan dan stabilisasi perdagangan dengan AS. Di mana, AS juga memutuskan penurunan tarif impor China juga pada 14 Februari dari 15 persen menjadi 7,5 persen senilai USD 120 miliar.
China mengatakan penurunan tarif selanjutnya akan bergantung pada putusan perdagangan Sino-US. China berharap AS akan menghapus seluruh putusan kenaikan tarif. Di mana, hal tersebut menjadi penyebab perang dagang sejauh ini.
Canda Menteri Sri Mulyani: Semua Masalah Dunia Saat ini Karena Laki-Laki
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, sampaikan paparan mengenai kondisi ekonomi global dan pengaruhnya terhadap Indonesia di Mandiri Investment Forum 2020. Sebut saja penyebaran virus Corona, perang dagang Amerika Serikat-China, gejolak geopolitik dan lainnya. Menteri Sri Mulyani menyebut semua permasalahan itu disebabkan oleh manusia.
"Ketidakpastian global tahun 2019 berlanjut ke 2020, disebabkan oleh man made (buatan/ulah manusia). Manusia menyebabkan Brexit, perang dagang AS-China, these all are men," ujar Menteri Sri Mulyani di Mandiri Investment Forum, Jakarta, Rabu (5/2).
Hal tersebut mengundang gelak tawa para peserta forum karena kata 'man' sendiri memang memiliki arti ganda yaitu manusia dan laki-laki. Lebih lanjut, Menteri Sri menyindir kalau bapak-bapak menciptakan banyak masalah di ekonomi maupun geopolitik. Sebut saja kerusuhan di Bolivia dan perang dagang.
"Bapak-bapak ini ciptakan banyak masalah. Ini dikarenakan kurangnya representasi perempuan. Laki-laki yang menciptakan, laki-laki yang harus menyelesaikan persoalannya," lanjut Menteri Sri Mulyani.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaEksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaJjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaLY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.
Baca SelengkapnyaMakanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca Selengkapnya