China dan Italia akan tekan pergerakan indeks
Merdeka.com - Wacana pemerintah China yang akan membatasi pertumbuhan kredit di sektor properti berpotensi akan mempengaruhi pelaku pasar global sekaligus pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (27/2).
Analis dari Trus Securities, Reza Priyambada, mengatakan bahwa kondisi tersebut akan terus berlangsung hingga pemilu di Italia nanti selesai. Hal tersebut akan memberikan dampak negatif secara psikologis dan membuat laju IHSG terpaksa berhenti serta profit taking.
"Pembukaan pasar Eropa yang negatif makin menambah sentimen negatif bagi IHSG," ujarnya kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (27/2).
Dia menambahkan, pergerakan saham Eropa berbalik arah negatif dengan respons hasil pemilu Italia di mana Koalisi Pier Luigi Bersani (pro-austerity) memenangkan suara di majelis rendah. Namun, tidak ada partai yang mendominasi kursi di majelis tinggi Senat negara tersebut.
Sementara, pergerakan saham AS, sejauh ini masih bervariatif sentimen yang akan mempengaruhinya antara lain masih wait and see terutama pada data-data perumahan, indeks manufaktur dan consumer confidence.
"Diharapkan data- data tersebut bisa positif sehingga mampu menahan pelemahan yang terjadi," jelasnya.
Sedangkan, pergerakan saham Amerika Serikat semalam ditutup positif meskipun dengan kenaikan yang tipis. Dengan demikian, dia memprediksi IHSG pada hari ini, Rabu (27/2) akan berada pada kisaran support 4.646-4.668 dan resisten 4.708-4.715.
"Penurunan hingga di bawah target support 1 kami di 4.668 membuat khawatir IHSG akan semakin menjauhi target level psikologis di 4.700 sehingga memacu potensi pelemahan," tutupnya.
Adapun saham-saham yang perlu dicermati pada hari ini, antara lain PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN,) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK).
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaKinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaCatat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaRaih Predikat Proper Biru dari KLHK, Ini Fakta Menarik PLTU Batang
PLTU Batang merupakan proyek dengan pola Kerjasama Pemerintah Swasta skala besar pertama dengan nilai investasi lebih dari USD 4 miliar.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto Sebut Rasio Utang Indonesia Terendah di Dunia, Cek Dulu Datanya
Di Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.
Baca SelengkapnyaFOTO: IHSG Ditutup Menguat di Awal Ramadan
IHSG berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High di level 7.435 pada perdagangan pertama di hari perdana pembukaan bursa saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaHasil Survei Terbaru Indikator: Elektabilitas Anies-Muhaimin 23,2%, Prabowo-Gibran 46,9% dan Ganjar-Mahfud 22,2%
Perolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca Selengkapnya