Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Chandra Hamzah akhirnya dicopot dari Komisaris Utama PLN

Chandra Hamzah akhirnya dicopot dari Komisaris Utama PLN chandra M Hamzah. merdeka.com

Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) ‎resmi mencopot Chandra Hamzah dari jabatannya sebagai Komisaris Utama. ‎Saat ini jabatan Chandra digantikan oleh mantan Kepala Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kuntoro Mangkusubroto.

Deputi Bidang Energi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Edwin Hidayat mengatakan pencopotan bekas pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu lantaran perseroan ingin memperkuat strategis bisnis ke depannya.

"Pak Kuntoro menggantikan Pak Chandra, alasannya strategi saja dan mempererat hubungan regulator (Kementerian ESDM) dan operator (PLN),‎" ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (10/11).

‎Selain Kuntoro, PLN juga mengangkat Direktur Jendral Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman sebagai komisaris menggantikan Sumanggar Milton Pakpahan. Alasannya Milton akan diangkat menjadi komisaris utama di perusahaan lain.

Edwin mengungkapkan, pengangkatan komisaris tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN setelah dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Kuntoro sendiri tidak hadir dalam pengangkatannya ini karena sedang tidak berada di Indonesia.

"SK itu efektifnya ya per RUPS, tapi pemberitahuan sudah 14 hari yang lalu. Yang penting ada yang mewakili, beliau sedang di luar negeri, yang penting sudah ada pemberitahuan," jelas dia.

‎Edwin juga menegaskan, pengangkatan Kuntoro dan Jarman tersebut telah sesuai dengan prosedur yang berlaku di perusahaan BUMN. "Kalau komisaris utama itu harus melalui proses TPA (tim penilai akhir) dan terakhir di presiden. Kalau komisaris ‎memang kita melihat ada kebutuhan untuk diwakilkan oleh regulator, maka setelah rapat pimpinan Menteri BUMN memutuskan Jarman," ungkapnya.

Sebelumnya, Chandra Hamzah pada medio September lalu sudah menolak pencopotan dirinya dari komisaris utama PLN untuk dipindahkan ke Bank Tabungan Negara (BTN). Dia beralasan saat ini sedang nyaman menggarap proyek listrik 35.000 mega watt (MW) di PLN.

Di PLN sendiri, Chandra juga menduduki sebagai komut sejak Desember 2014. Dia merasa sedang adanya hubungan kerja yang baik dalam perusahaan listrik pelat merah itu. "Bersama PLN, chemistry kerja saya sedang bagus-bagusnya. Dan kita juga punya proyek 35.000 MW," kata Chandra di Jakarta. Chandra juga mengaku merasa tidak kompeten mendapat jabatan komut di perbankan milik BUMN itu. Chandra dipilih menjadi komut BTN sejak awal September tahun ini.

Padahal, jika dilihat, BTN juga sedang menggarap proyek besar yakni program Pembangunan Satu Juta Rumah Murah. Namun, Chandra tetap menganggap tidak merasa cocok duduk menjadi komisaris di sana.

Walau mengajukan penolakan, Chandra tetap menyerahkan nasibnya kepada Kementerian BUMN selaku pemegang saham. "Mengenai status saya sekarang Komisaris PLN, saya serahkan kepada Ibu Menteri (Rini Soemarno). Sementara kepada BTN sendiri, saya tidak bersedia jadi Komisaris BTN," terangnya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hakim Konstitusi Guntur Hamzah Dilaporkan ke MKMK

Hakim Konstitusi Guntur Hamzah Dilaporkan ke MKMK

Palguna mengaku baru memperoleh kabar pelaporan tersebut ketika baru pulang dari Bali.

Baca Selengkapnya
Fahri Hamzah Hembuskan Kabar Menteri NasDem dan PKB Mundur Pekan Ini

Fahri Hamzah Hembuskan Kabar Menteri NasDem dan PKB Mundur Pekan Ini

Mundur demi memantapkan posisi sebagai oposisi dalam Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana

Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana

Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam, Hasto PDIP: Semoga Keteladanan Ini Menular ke Pak Prabowo

Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam, Hasto PDIP: Semoga Keteladanan Ini Menular ke Pak Prabowo

Meski demikian, Hasto mengaku sangsi Prabowo akan rela untuk meninggalkan jabatannya di kursi Menhan. Mengingat anggaran di Kementerian tersebut sangat besar.

Baca Selengkapnya
Eks Penyidik KPK: 'Kotak Pandora' Ditemukan, Harun Masiku akan Segera Ditangkap

Eks Penyidik KPK: 'Kotak Pandora' Ditemukan, Harun Masiku akan Segera Ditangkap

KPK diduga tengah mencari tahu keberadaan mantan Caleg PDIP Harun Masiku.

Baca Selengkapnya
Ganjar Penuhi Undangan Walhi, Hanya Prabowo yang Belum Merespons

Ganjar Penuhi Undangan Walhi, Hanya Prabowo yang Belum Merespons

Ganjar Pranowo akhirnya memenuhi undangan Walhi, Kamis (8/2).

Baca Selengkapnya
Ganjar Pastikan Gugat Hasil Pilpres ke MK: Mudah-mudahan Membuka Tabir

Ganjar Pastikan Gugat Hasil Pilpres ke MK: Mudah-mudahan Membuka Tabir

Paslon nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md menyatakan akan mengajukan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya
Ganjar Pranowo Siap Hadir Jika Diundang KPK

Ganjar Pranowo Siap Hadir Jika Diundang KPK

KPK berencana mengundang capres untuk melihat konsentrasi mereka dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.

Baca Selengkapnya
Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan Dijatuhi Hukuman Mati karena Loloskan Sabu Jaringan Fredy Pratama

Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan Dijatuhi Hukuman Mati karena Loloskan Sabu Jaringan Fredy Pratama

Majelis hakim PN Tanjungkarang, Lampung menjatuhkan hukuman mati terhadap terdakwa Andri Gustami terkait perkara peredaran narkotika jaringan Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya