Cerita Wanita 'Bokong Besi' Berkeliling Indonesia, China hingga Rusia Tak Lebih dari Rp50 Juta
Dia menjelajah luar kota hingga luar negeri usai lulus dari pendidikan magister.
Seorang wanita muda asal China menjadi perbincangan luas di media sosial karena karena bepergian ke 42 kota di dalam dan luar negeri tahun lalu. Yang menarik, selama perjalanannya tersebut, dia hanya menghabiskan biaya sekitar 20.000 yuan atau setara Rp43 juta.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP) blogger Douyin berusia 25 tahun yang dikenal dengan alias Xinxin ini mencontohkan tren perjalanan “pantat besi” – sebuah gerakan di kalangan generasi muda yang mencari tiket murah dan bersedia menghabiskan lebih banyak waktu di jalan karena keterbatasan anggaran.
-
Natasha lakukan apa di China? Natasha dan keluarga asyik mampir di Shanghai, dan momen seru ini mereka abadikan!
-
Apa saja tips liburan hemat? Berikut ini ada 15 tips liburan murah, tapi tetap menjaga keamanan tabungan Anda. Yuk simak dengan seksama untuk mengetahui cara-cara hemat yang bisa Anda terapkan.
-
Gimana caranya menikmati wisata Bogor murah? Dengan budget terbatas, Anda sudah bisa menikmati aneka wisata dengan harga terjangkau ini.
-
Kenapa Verrell liburan ke Tiongkok? Momen liburan ini tak hanya menjadi kesempatan bagi Verrell untuk beristirahat dari jadwal padatnya, tetapi juga menjadi waktu berkualitas bersama keluarga ayahnya.
-
Bagaimana cara menikmati tempat wisata di Bekasi murah? Meski biayanya murah, namun apa yang ditawarkan tidak murahan.
-
Siapa yang suka travelling? Arya dan Vannya sama-sama memiliki hobi yang serupa, yaitu suka melakukan perjalanan ke luar negeri.
Xinxin, yang berasal dari provinsi Jiangxi di China tenggara, lulus tahun lalu dengan gelar master dari sebuah universitas di provinsi Yunnan tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Selama tahun jedanya, ia menjelajahi 42 kota di seluruh daratan, serta di Rusia, Thailand, dan Indonesia.
Sebelum setiap perjalanan, ia rajin mencari tiket pesawat dan kereta api termurah di situs web perjalanan untuk memaksimalkan penghematannya. Misalnya, pada bulan Januari, ia bepergian dari kampung halamannya di Jiangxi ke Murmansk, Rusia, untuk melihat cahaya utara hanya dengan 4.000 yuan atau setara Rp8,5 juta.
Perjalanan ini termasuk penerbangan lanjutan dari Wuhan, di provinsi Hubei bagian tengah, ke Beijing dan kemudian Moskow, yang menghabiskan biaya sebesar 1.600 yuan (Rp3,4 juta). Ia juga memanfaatkan penerbangan domestik di Rusia yang masing-masing menghabiskan biaya sekitar 100 yuan (Rp215.000).
Selain itu, ia mendapatkan perjalanan kereta gratis dari kampung halamannya ke Wuhan melalui program pertukaran poin di situs web penjualan tiket.
Berkunjung ke Bali
Selama tinggal di Bali, Indonesia, Xinxin menemukan hotel yang hanya mengenakan biaya 80 yuan (Rp170.000) per malam.
“Banyak orang melebih-lebihkan biaya yang terkait dengan perjalanan. Yang benar-benar penting adalah bagaimana perasaan hati saat mempersiapkan perjalanan,” kata Xinxin.
“Sebelum setiap perjalanan, saya meneliti biaya transportasi dan akomodasi dengan saksama, terutama berfokus pada mengungkap manfaat tersembunyi pada platform perjalanan.”
Dia mencatat bahwa banyak pengguna situs web perjalanan daratan utama tidak menyadari bahwa mereka dapat mengakses layanan taksi gratis dari bandara atau stasiun kereta api ke hotel mereka, asalkan jaraknya dalam jarak 5 km atau 10 km saat mereka membeli tiket melalui situs-situs ini.
"Bepergian dengan anggaran terbatas tidak sama dengan pengalaman yang buruk. Dengan persiapan yang matang, Anda dapat mencapai banyak hal dengan biaya yang minimal," tegasnya.
Xinxin mengungkapkan kenikmatannya bertemu orang-orang baru dan memperoleh wawasan baru selama perjalanannya, yang juga memungkinkannya memahami dirinya sendiri dari perspektif yang berbeda.
"Berdiri di antara langit dan bumi, cakrawala saya meluas. Ini adalah aspek perjalanan yang paling menyenangkan," katanya.
Pelancong "pantat besi" petualang lainnya dari China termasuk seorang pria berusia awal 20-an yang melakukan perjalanan dari Yunnan ke Laos, Thailand, dan Malaysia selama 20 hari, hanya menghabiskan total 5.000 yuan (Rp10,7 juta). Ia hanya mengandalkan kereta api dan bus untuk transportasi.